Fimela.com, Jakarta Tahi lalat bagi sebagian orang tak berarti apa pun. Meskipun begitu, tahi lalat bagi Gemma Cottam, perempuan muda asal Inggris, merupakan ancaman baginya. Bagaimana tidak, tahi lalat yang sudah dia miliki sejak 10 tahun lalu lantas berubah menjadi kanker kulit yang mengancam nyawanya.
Gemma menyadari memiliki sebuah tahi lalat pada wajah bagian samping, dekat anak rambut dan telinga kirinya. Kepada Daily Mail dia bercerita, pertama kali menyadari ada titik hitam pada wajah samping kiri ketika dia masih berusia 15 tahun. Bintik hitam itu akhirnya tumbuh menjadi sebuah tahi lalat yang menonjol.
Baca Juga
Kepada media yang sama, perempuan yang kini sudah berusia 25 tahun ini kemudian memutuskan untuk memeriksakan tahi lalatnya. Pasalnya, tahi lalat tersebut terus tumbuh hingga menyentuh rambut dan juga pakaiannya. Daily Mail menulis, dokter ahli kulit menyatakan tahi lalat tersebut telah berubah menjadi kanker kulit yang mematikan.
Menurut laporan Daily Mail, kanker kulit tersebut berjenis Melanoma, sebuah jenis kanker yang jarang ditemukan. Kanker tersebut memang dimulai pada kulit, tapi lama kelamaan bisa menyebar ke organ tubuh lainnya.
Setelah menunggu hasil pemeriksaan beberapa minggu, Gemma didiaknosa mengidap kanker Melanoma stadium dua. Artinya, seperti yang ditulis Daily Mail, sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah beningnya, dan segera akan berubah menjadi stadium tiga. Pada 15 Desember 2015 lalu, operasi dijalankan untuk mengangkat kelenjar getah beningnya yang berada di sebelah kiri.
Operasi tersebut menimbulkan sebuah luka mengerikan yang memanjang dari telinga hingga dagunya. Meskipun sudah dilakukan operasi, dokter mewanti-wantinya untuk terus menjaga kesehatan dan memerhatikan perkembangannya usai operasi. Soalnya, dikutip dari Daily Mail, kanker tersebut bisa saja muncul lagi di kemudian hari.
Perempuan yang mendapatkan dukungan dari tunangannya untuk menjalani operasi dan memerangi sel kanker ganas ini, lantas membuat sebuah akun Facebook dan sebuah organisasi non-profit bernama Mela-no-more. Dalam laman tersebut, dia mendokumentasikan perjalanan dan perjuangannya memerangi Melanoma.
Gemma mengatakan kepada Daily Mail, dia tidak mau menakut-nakuti orang lain dengan lukanya. "Tapi saya hanya ingin orang lain sadar, betapa sebuah sel kanker ganas bisa merusak hidupmu kelak, jika tidak ditangani dengan segera," katanya.