Ketika 'Tarian' Cendrawasih Jadi Keajaiban Lain di Raja Ampat

Asnida Riani diperbarui 31 Des 2015, 08:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi beberapa orang, Raja Ampat adalah tempat di mana panorama negeri dongeng diboyong ke dunia nyata. Bahkan, ungkapan "terlalu indah untuk jadi nyata" pun sempat dituliskan oleh beberapa blogger negeri asing. Namun, itu lah Raja Ampat dengan segala pesona tak tertampik yang dimilikinya.

Terkenal sebagai destinasi Bahari, snorkeling dan diving tentu jadi agenda wajib di gugusan pulau di barat Papua ini. Godaan untuk melihat "savana" koral tanpa celah dengan ragam warna, lengkap dengan sederet biota endemik memang sulit ditolak. Terlebih, Raja Ampat merupakan rumah bagi 75% spesies koral keras di dunia.

Karenanya, keberagaman di Raja Ampat tak perlu ditanyakan lagi. Berbagai spot di sini pun menawarkan sensasi penjelajahan bawah laut yang berbeda. Beberapa ada yang berupa "tanah" landai, namun di kesempatan lain malah dinding karang yang terlihat sejauh mata memandang.

Meski demikian, laut bukan satu-satunya "keajaiban" yang ada di Raja Ampat. Atraksi "tarian" burung cendrawasih jadi satu kejutan lain yang disuguhkan Raja Ampat. Siapa sangka panorama memukau Raja Ampat masih disempurnakan dengan pertunjukan satwa endemik Papua tersebut?

Demi melihat gerakan-gerakan Cendrawasih yang menyerupai tarian, pengunjung harus menuju pulau Gam atau Saporken ketika matahari belum menampakkan diri. Bersama sang mentari, pertunjukkan tari sang Cendrawasih pun jadi cara terbaik untuk menyambut hari baru di Raja Ampat.