Fimela.com, Jakarta Satu sudut di pinggiran kota Lima, Peru, seakan mengantarkan latar film In Time ke dunia nyata, di mana terdapat dinding yang memisahkan orang kaya dan miskin. Terbentang di antara San Juan de Miraflores dan Surco, "wall of shame" terlihat bak retak besar.
Bukan tanpa tujuan, dinding yang dijuluki sebagai Berlin-nya Peru ini dimaksudkan untuk melindungi penduduk kaya dari tindak pencurian yang kabarnya dilakukan oleh orang miskin. Dipersepsikan sebagai lambang diskriminasi, keberadaan dinding setinggi 3 meter ini menuai berbagai kritik dari publik dunia.
Baca Juga
Dilaporkan media lokal sebagaimana dilansir Daily Mail, potret kontras nampak gamblang kala melihat kedua sisi kota dari ketinggian. Pada satu sisi lilin jadi penerangan di rumah yang atapnya sudah berlubang, sementara di seberang terlihat bangunan mewah yang berdiri dengan begitu congkak.
Daily Mail memuat, tiga komunitas Muralist Brigade, Open Space dan Hunger, datang untuk menolong anak-anak dan penduduk lokal di "sisi miskin" untuk menggambar mural di dinding yang bagian atasnya terdapat kawat ini. Alhasil, beberapa titik di dinding sepanjang 10 kilometer pun dipenuhi berbagai gambar dengan ragam warna.
Punya "wajah" baru, mural memberi sedikit perbedaan di kawasan yang sebelumnya hanya sewarna lumpur tersebut. Mungkin saja keberadaan dinding ini penting. Mungkin saja dinding ini menjaga keselarasan hidup. Semua kembali lagi pada perspektif setiap orang.