Fimela.com, Jakarta 'Kami Tak Pernah Membenci Laut' begitulah caption sebuah foto yang diunggah di Instagram dengan tagar #11th #tsunamiaceh #tanahairudara. Ya, meski lautan yang kala itu sedang marah telah merenggut banyak korban jiwa. Tapi, foto tersebut menjadi bukti bahwa warga Aceh tidak akan pernah membenci laut.
Baca Juga
Tak hanya untuk masyarakat Aceh, peristiwa tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 lalu tentu saja tidak akan pernah dilupakan oleh semua masyarakat Indonesia. Gempa berkekuatan 9.3 SR disusul dengan gelombang tsunami menerjang Nangroe Aceh Darusallam dan menyapu semua bangunan yang ia lewati.
Total 200 ribu jiwa meninggal dunia, banyak anak yang kehilangan orangtua mereka, begitupun sebaliknya. Tak mudah untuk melewati semua peristiwa yang telah terjadi, tapi kini 11 tahun berlalu dan warga Aceh telah menata hidup mereka kembali walaupun masih dibayangi dengan rasa kangen terhadap keluarga yang telah tiada karena tsunami Aceh.
Setiap tahunnya peringatan dibuat untuk mengenang peristiwa tsunami Aceh yang memakan banyak korban jiwa tersebut. Seperti tahun ini, sebuah upacara bertajuk ‘Memajukan Negeri Membangun Masyarakat Siaga Bencana’ dibuat tidak hanya untuk mengenang atau bernostalgia saja, tetapi juga pengingat bahwa Indonesia harus berbenah diri dalam menghadapi bencana, khusunya tsunami.