Fimela.com, Jakarta Sebuah film layar lebar tak terlepas dari keberadaan seorang aktris pemeran utama maupun pembantu. Bahkan tahun 2015, perfilman Indonesia didominasi oleh film-film bertemakan kekuatan wanita. Tak pelak, peran wanita pun sangat mendominasi di film-film karya anak bangsa.
Baca Juga
- Kaleidoskop Bintang 2015: 10 Lagu Indonesia Paling 'Hits'
- Kaleidoskop Bintang 2015: Deretan Konser Mancanegara Paling 'Wah'
- Meski Gay, 10 Selebriti Ini Selalu Memainkan Peran 'Normal'
Dari 115 film yang rilis 2015, ada sekitar enam aktris yang kerap wara-wiri membintangi film layar lebar. Setidaknya, mereka telah berkarya di lebih dari dua film. Ada yang masih baru menjajaki akting, namun ada pula yang sudah masuk dalam kategori senior. Siapa sajakah mereka? Berikut enam ratu layar lebar 2015 versi Bintang.com.
Acha Septriasa. Mantan kekasih dari Irwansyah ini termasuk dalam aktris dengan bayaran termahal di Indonesia. Tahun ini saja, Acha telah tampil di tiga film layar lebar yaitu Nada untuk Asa, Lamaran dan Bulan Terbelah di Langit Amerika. Namanya pun masuk sebagai salah satu nominasi FFB 2015 untuk kategori Pemeran Pembantu Wanita Terpuji di film Nada untuk Asa.
Chelsea Islan. Namanya semakin melambung sejak membintangi film biografi Marry Riana: Mimpi Sejuta Dolar pada 2014 lalu. Tahun ini, pemilik nama lahir Chelsea Elizabeth Islan itu terlibat di tiga film layar lebar seperti Di Balik 98, Guru Bangsa: Tjokroaminoto dan Love You Love You Not. Untuk pertama kalinya, dara berusia 20 tahun tersebut masuk sebagai nominasi FFI 2015 untuk kategori Aktris Pemeran Utama Wanita Terbaik.
Atiqah Hasiholan. Kemampuan akting dari istri aktor Rio Dewanto ini sudah tak diragukan lagi. Sekitar 20 judul film telah dibintanginya. Pada tahun 2015, Atiqah berkesempatan tampil di tiga film seperti 2014: Siapa di Atas Presiden, Bulan di Atas Kuburan dan Cinta Selamanya. Perannya sebagai Iptu Astri di film 2014: Siapa di Atas Presiden sukses menghantarkan Atiqah sebagai nominasi ajang Piala Maya dan FFI 2015.
Eriska Rein. Aktris yang mengawali karirnya sebagai model ini telah membintangi tiga film layar di 2015 seperti Youtubers, Gangster dan Sebuah Lagu untuk Tuhan. Dari 10 judul film yang pernah dibintanginya, kebanyakkan bergenre komedi. Eriska pertama kali memulai debut layar lebar pada 2012 silam dengan membintangi film adaptasi novel, Negeri 5 Menara.
Yuki Kato. 2015 seakan menjadi tahun keemasan bagi dara cantik keturunan Jepang-Jawa ini yang sukses membintangi empat judul film layar lebar seperti This is Cinta, Pizza Man, Cabe-cabean dan Kembar 5. Dua diantara film yang telah dibintanginya tersebut mengambil genre komedi. Tahun depan, Yuki akan turut serta menyulih suarakan karakter Liona dalam film animasi Petualangan Singa Pemberani Atlantos.
Dina Anjani. Tidak seperti para seniornya di atas, Dina justru baru membintangi lima judul film. Tiga diantaranya rilis tahun ini yaitu 7 Hari Menembus Waktu, Catatan Akhir Kuliah dan Relationshit. Paras cantik dan kemampuan aktingnya telah menghipnotis banyak pecinta film drama dan komedi.
Aktris menjadi elemen penting dalam sebuah film. Tanpa mereka, cerita film akan terasa hambar, jika hanya mengangkat dari sisi aktor saja. Seiring dengan semakin baiknya mutu dan kualitas film Indonesia, keberadaan para pekerja seni, khususnya wanita, mulai diakui masyarakat luas. Tak hanya aktor, beberapa aktris juga sempat ikut mengharumkan Indonesia di kancah dunia.