Fimela.com, Jakarta Saat mengalami kelebihan berat badan, beberapa orang lantas akan berpikir untuk diet. Membuang lemak-lemak ditubuh dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, seperti alpukat. Namun, rupanya studi tak berkata demikian. Dilansir dari Time.com, penelitian yang baru saja dipublikasikan sekitar dua bulan lalu menemukan bahwa penghilangan lemak saat diet bukan cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan. Secara umum, diet rendah lemak nggak memiliki hasil yang baik untuk menjaga berat badan.
Baca Juga
Para peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health dan Brigham dan Women’s Hospital melakukan ulasan dari 53 studi yang melibatkan >68.000 peserta untuk menilai efek jangka panjang dari diet rendah lemak dan lemak tinggi terhadap berat badan. Hasilnya, diet rendah lemak nggak menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan. Sebaliknya, diet lemak tinggi yang rendah karbohidrat secara signifikan menurunkan berat badan. Secara keseluruhan, diet lemak tinggi memiliki hasil yang sama dalam soal penurunan berat badan rendah lemak. Semua diet hanya menurunkan 2,7 kilogram.
Hal ini mungkin dapat membingungkan bagi orang-orang yang telah melakukan diet alpukat untuk diet. Namun, para penulis penelitian mengatakan bahwa penelitian lain telah melihat penelitian yang memiliki kurang dari satu tahun follow-up, serta uji dengan durasi pendek tidak bisa mewakili efek pada penurunan berat badan jangka panjang.
Para peneliti menyimpulkan bahwa penelitian mereka yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endokrinologi nggak mendukung kemanjuran diet rendah lemak selama diet tinggi lemak intensitas yang lebih tinggi untuk penurunan berat badan. Mereka juga menambahkan bahwa aturan diet masyarakat harus berhenti merekomendasikan diet rendah lemak untuk menurunkan berat badan. Lantas? Mereka juga masih mencari jawabannya. Mereka akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan strategi apa yang paling efektif dan mampu dipertahankan dalam penurunan berat badan.