Fimela.com, Jakarta Kamu merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuhmu? Hal tersebut sangat lumrah terjadi mengingat tidak ada manusia yang lahir dengan sempurna. Sangat wajar rasanya bila seseorang merasa dirinya gemuk atau terlalu kurus, mereka tak akan segan untuk melancarkan segala macam jenis diet dari bahan alami hingga obat-obatan.
Baca Juga
Merasa tak percaya diri karena bentuk wajah pun merupakan hal lumrah. Untuk menutupinya banyak orang yang tak ragu melakukan serangkaian operasi plastik agar terlihat lebih memesona. Kamu mengingat seorang model yang bernama Pixee Fox? Yup, beberapa waktu lalu Bintang.com pernah mengulas mengenai dirinya yang rela mengangkat enam tulang rusuknya demi terlihat seperti tokoh kartun.
Rasa obsesi yang sangat terhadap seorang aktris atau aktor pun rasanya bisa menjadi penyebab seseorang terkena Dysmorphophobia. Tak hanya itu, masa lalu sang penderita seperti sering dibully atau dicemooh karena bentuk fisiknya bisa menjadi ujung permasalahan. Bila dijelaskan, Dysmophohobia memiliki arti orang yang terkena gangguan Body Dysmorphic Disorder (BDD) yakni selalu mencemaskan penampilan karena merasa memiliki kekurangan pada tubuhnya.
Beberapa gejala yang bisa mengindikasi seseorang terkena Dysmorphophobia adalah mengganti warna kulit dengan tujuan untuk terlihat lebih baik, menggonta-ganti gaya rambut untuk menutupi kekurangannya, terlalu sering menanyakan kelemahan dirinya pada orang lain untuk membuatnya percaya diri. Weinshenker pun menyatakan bahwa kecemasan, rasa malu dan juga depresi sering kali menjadi konsekuensi dari gangguan ini. Tak jarang ada pula yang berujung bunuh diri.
Belum ada penjelasan bagaimana cara untuk mencegahnya. Namun, pengembangan citra diri dan mulai menghargai diri sendiri bisa dilakukan. Sementara untuk pengobatannya, psikoterapi berupa konseling untuk memulai rasa percaya bisa menjadi pilihan. Selain itu mengonsumsi obat-obatan dan dorongan pihak keluarga pun sangat disarankan.