Fimela.com, Jakarta Merasa tertipu oleh salah satu televisi nasional lantaran program yang telah dijanjikan tak kunjung disiarkan, mantan kekasih Zaskia Gotik, Vicky Prasetyo beserta kuasa hukumnya, Iqbal Saut Hutapea melaporkan petinggi TVRI ke Polda Metro Jaya, Selasa (22/12/2015).
Program bernama Klinik Secret Herbal, menurut pengakuan Vicky, seharusnya program yang telah disepakati kedua belah pihak baik dari pihak rekannya, Sanusi, S. Sos dan pihak TVRI yakni Ny Novita Dewi dan Marta Tarigan menyiarkan program tersebut sesuai waktu yang telah ditentukan. Namun, hingga kini, program tersebut tak jua disiarkan pihak TVRI.
"Kita melaporkan dua orang Direktur PH dan Dirut TVRI. Keduanya dilaporkan terkait tindak pidana 372 dan 378 KUHP mengenai penggelapan dan penipuan. Klien kami, rugi Rp 350 juta dari kontrak senilai Rp. 6,79 Miliar," ungkap Iqbal Saut, kuasa hukum Vicky Prasetyo usai melaporkan kasus tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polda Metro Jaya, Selasa (22/12/2015).
Kekesalan Vicky Prasetyo lantaran pada kontrak sebesar Rp 6,79 Miliar yang telah ia bayarkan tak membuat programnya disiarkan. Sebelumnya, Vicky telah mengangkat kasus ini ke publik agar ada tanggapan dari pihak TVRI. Hingga hari ini, tak ada itikad baik dari terlapor, Vicky pun mengadukan masalah tersebut ke pihak yang berwajib.
"Nominalnya tidak sedikit. Saya merasa dirugikan tentunya yah. Sebelumnya 3x24 jam dan sudah kami tunggu itikad baik mereka, ini sudah melampaui batas dan tidak ada upaya formal untuk merespon surat kami," jelas Vicky.
Baca Juga
"TVRI tidak bisa mengelak laporan kami karena banyak testimoni dan bukti yang sudah dilengkapi, seperi CD syuting, testimoni percakapan TVRI ini pun kami jadi bukti," lanjut Vicky Prasetyo.
Dengan laporan yang telah didaftarkan ke Polda Metro Jaya, Vicky berharap cukup membuat efek jera agar tidak ada korban-korban lain di kemudian hari.
"Saya manusia biasa harus menghilangkan efek jera. Angka segitu kan lumayan, mestinya bisa jadi modal nikah saya di awal Januari tapi kan tiba-tiba harus menghadapi konflik yang merugikan," tandas Vicky Prasetyo.