Fimela.com, Jakarta Seperti saat kamu masih bayi yang tak bisa langsung lari, menjadi seorang pengusaha membutuhkan waktu, pengalaman, dan juga proses. Kamu mungkin bisa belajar dari beberapa kisah para pengusaha yang tertuang dalam buku-buku motivasi dan biografi. Tapi, guru yang paling baik adalah lingkungan dan pengalaman.
Artinya, kamu harus mengalami segala pahit dan manis sepanjang perjalanan menjadi seorang pengusaha. Larry Alton, seorang kontributor dan penulis lepas di Entrepreneur mengatakan, ada tujuh tahap sepanjang proses menuju kesuksesan. Kalau kamu ingin menjadi pengusaha yang sukses, kamu harus melewatinya tanpa bisa melompati setiap tahap yang berurutan.
Kamu baru memutuskan untuk menjadi pengusaha. Tahap awal, ketika kamu merasa jenuh dengan segala rutinitas yang tak bisa menambah penghasilan bulananmu. Kamu merasa seperti mesin, yang harus terus melahirkan berbagai produk dengan segala tuntutannya.
Di saat inilah kamu mulai mengatakan pada dirimu sendiri untuk keluar dari lingkaran dan rutinitas ini. Kamu ingin bekerja sendiri, menjadi boss untuk dirimu sendiri. Lantas kamu memberikan surat pengunduran diri kepada atasan, dan melangkah ke luar dari kantor dengan segenap semangat untuk membuka lembaran baru.
Baca Juga
Membuat perencanaan. Memulai usaha ternyata tak semudah memutuskan untuk hengkang dari sebuah perusahaan tempatmu bekerja dulu. Memikirkan sebuah ide utama untuk membangun bisnis tak hanya menguras tenanga dan pikiran. Tapi juga uang sisa untuk kebutuhan sehari-hari.Cepat atau lambat, kamu akhirnya menemukan sebuah ide cemerlang.
Tapi, ini hanya ide yang belum bisa dibuktikan kesuksesannya. Sambil menulis dan merumuskan model bisnis, kamu bertanya pada diri sindiri; akan berhasilkah ide ini? Tapi, ini bukan soal berhasil atau gagal. Kamu kini seorang pengusaha. Kamu adalah boss untuk dirimu sendiri.
Batu sandungan. Rasa senang dan bangga menjadi seorang pengusaha muda ternyata harus lenyap setelah kamu menemukan banyak masalah. Perjalanan membangun sebuah bisnis ternyata penuh cobaan dan halangan. 'Keran' uangmu lantas mandeg. Jam kerja yang tak menentu seperti karyawan kantoranternyata tak mudah juga kamu jalani.
Kamu akhirnya menjalani hari dengan tergesa-gesa dikejar deadlines. Belum lagi kamu kehilangan pelanggan dan karyawan yang berharga. Di samping itu, menyerah hanya akan membuatmu ditertawai para competitor yang terus mengawasi usahamu.
Percaya diri. Setelah menghadapi berbagai sandungan dan tantangan, kamu mulai bisa beradaptasi dengan semua keadaan. Tak ada lagi pekerjaan yang harus diburu-buru karena dikejar deadline. Kamu juga tahu bagaimana mempertahankan pelanggan dan karyawan. Semua pekerjaan dan kesalahan kamu bebankan pada dirimu sendiri sebagai bentuk pertanggungjawaban. Meskipun begitu, kamu masih merasa tak tenang, jika suatu saat krisis akan menimpa usahamu yang baru saja stabil.
Gagal. Jalannya perusahaan yang sudah mulai stabil tiba-tiba harus dihadapkan berbagai kegagalan. Dalam kewirausahaan, gagal berkali-kali adalah wajar. Bahkan untuk beberapa perusahaan dan pengusaha yang sudah sukses sekali pun. Tapi tak apa, gagal toh bukan akhir dari perjalananmu dan perusahaan.
Bangkit. Setelah mengalami beberapa kali kegagalan, kamu tak menyerah begitu saja. Selain terus mencoba, kamu juga belajar dari pengalaman dan nasihat para pengusaha yang lebih senior. Pengalaman tak hanya mengajari, tapi juga menempa, sehingga mentalmu dan karyawan-karyawanmu sudah sangat kuat hingga tak mudah menyerah.
Bisnis tak seasyik dulu. Tiba saatnya kamu sudah terbiasa dengan segala hal tentang bisnis. Pahit, manis, semua sudah kamu rasakan. Bahkan, kamu juga sudah merasakan bagaimana berada di posisi terendah dan tertinggi. Kini, sambil menjalani bisnis yang sudah memiliki jalurnya, kamu bisa mengemudikan 'kapal' tanpa harus selalu mengawasi.
Ya, tahap akhir ini, mungkin tak bisa dibilang sukses. Karena sukses bagimu pada saat kamu berhasil mengubah kegagalan menjadi sebuah keberhasilan. Bisnis tak lagi seasyik dulu saat kamu masih bergelut dengan segala perencanaan. Tak banyak penolakan yang kamu terima. Tapi, peluang untuk membuat gurita bisnis selalu terbuka bagimu.
Itu dia tujuh tahap menuju sukses, ketika kamu menjadi seorang pengusaha muda. Sukses bukan perkara berapa banyak keuntungan dan produk yang sudah laku terjual. Tapi proses menuju sukseslah yang bakal bikin kamu kaya. Bukan hanya harta, tapi juga ilmu dan kecerdasan emosional.