Fimela.com, Jakarta Di hari ibu yang kerap diperingati setiap 21 Desember, Pipik Dian Irawati, atau yang akrab disapa Umi Pipik, mengakui bahwa pengorbanan ibu, yang mengandung dan melahirkan, memang tidak ternilai. Meski demikian, dia berpendapat bahwa jasa seorang ibu tak perlu harus diperingati dengan hari khusus.
"Hari ibu itu nggak harus dirayakan setiap tahun karena buat saya setiap hari harus hari ibu," ujar Umi Pipik dengan balutan gaun hitam saat ditemui Bintang.com di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (20/12/2015).
Baca Juga
Menjadi ibu dari anak-anak hasil pernikahannya dengan mendiang Ustad Jefry Albuhori (Uje), Umi Pipik tetap mendapat surprise dari malaikat-malaikat kecilnya di hari Ibu. Sekecil apapun, apa yang mereka lakukan akan tetap menimbulkan kebahagiaan.
"Kalau anak anak selalu kasih sesuatu yah. Dulu pernah, mereka kasih suprise, semisal pagi-pagi anak-anak pada kompak sudah taruh minuman dan makanan di meja terus ucapin selamat hari ibu," tambahnya tersenyum bahagia.
Dengan hal-hal seperti itu, Ummi Pipik merasa bahagia menjadi seorang ibu dari keempat anak-anak yang kini mulai tumbuh besar. Meski tak pernah merayakan hari ibu dengan cara-cara seperti bepergian, jalan-jalan, foto bersama, dan lain-lain, Umi Pipik tetap mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menghormati seorang ibu, karena itu wajib hukumnya.
"Saya kasih pelajaran kepada anak untuk bisa menyayangi dan menghormati ibu dan orang-orang yang lebih tua darinya. Gak perlu dengan berfoto-foto, jalan-jalan. Menyadarkan anak akan hal itu aja sudah cukup kok," jelas Umi Pipik. Lebih lanjut, Ummi Pipik mengaku sangat bahagia jika anak-anak melakukan hal-hal yang baik dan positif untuk bisa menyenangkan orang tua.
"Bagi saya, anak-anak sudah berbuat baik, jujur, dan bikin tersenyum itu sudah suatu perlakuan yang istimewa. Jadi hari ibu itu harus setiap hari bukan setahun sekali," tandas Umi Pipik Dian Irawati.