Mencicip Sensasi 'Traveling' ke Kota Tanpa Sinar Matahari

Asnida Riani diperbarui 20 Des 2015, 23:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Rusia, negara di mana kejayaan masa lalu Soviet masih tersisa dalam kepingan besar. Meski dikenal sebagai negara Komunis, Rusia tak setertutup Korea Utara maupun Kuba. Karenanya, negara tetangga Kazakhstan ini sudah lama jadi tujuan perjalanan para pelancong dunia.

Tak hanya punya kota paling dingin di dunia, yakni Oymyakon. Rusia pun jadi "rumah" bagi kota yang tak terkena sinar matahari selama 40 hari. Kalau Chapursan di Pakistan sana tak kena sinar matahari karena julangan pegunungan cadas yang menutupi desa di lembah, Murmansk punya sebab lain.

Musim dingin yang melanda kota membuat hangat sinar matahari absen hampir selama hampir enam minggu. Terjadi setiap tahun, kota yang dilingkupi gelap sempurna ini menawarkan sensasi lain dari sebuah perjalanan, karena tentu saja fenomena ini hampir pasti tak terjadi di Indonesia.

Tanpa sinar sang surya, kota ini hanya mendapat terang dari lampu jalan, rumah, juga pertokoan. Angin dingin yang menggigit kulit berhembus tanpa ampun. Sepi, kota ini tenang bersama langit kelam. Sesekali, riuh dari pejalanan kaki terdengar. Timbulkan napas kehidupan di kota yang ada di barat laut Rusia tersebut.

Tak hanya kegiatan seperti berjalanan di atas danau Semenovskoye yang membeku, Murmansk pun suguhkan agenda dalam ruangan yang tak kalah seru. Menyesap minuman hangat sambil berbincang dengan penduduk setempat jadi satu cara untuk timbulkan  hangat di antara dingin salju.

What's On Fimela