Fimela.com, Jakarta Jenis Film : Drama
Produser : Yoen K, Ody Mulya
Sutradara : Rizal Mantovani
Penulis : Hanum Rais, Rangga Almahendra, Alim Sudio, Baskoro Adi
Produksi : Maxima Pictures
Pemain : Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Nino Fernandez, Rianti Cartwright, Hannah Al Rashid
Durasi : 100 menit
Sinopsis:
Setelah mendapat kiriman email video seorang gadis berjudul “Do you know my dad?”, Hanum (Acha Septriasa) seorang jurnalis muslim dan bekerja di sebuah kantor berita di Wina, diberi tugas untuk menulis artikel provokatif oleh bos redaksi, berjudul “Apakah dunia lebih baik tanpa Islam?”.
Untuk menjawabnya, Hanum harus bertemu dengan korban tragedi 9/11 di New York, Azima Hussein (Rianti Cartwright), seorang mualaf yang bekerja di sebuah museum, dan anaknya, Sarah Hussein.
Pada saat yang bersamaan, Rangga (Abimana Aryasatya) suaminya, juga ditugasi oleh Profesornya untuk mewawancara seorang milyuner dan philantropi Amerika bernama Phillipus Brown, demi melengkapi persyaratan S3 nya. Brown dikenal eksentrik, misterius, dan tidak mudah berbicara dengan media.
Rangga diminta untuk menemui Stefan (Nino Fernandez) dan kekasihnya Jasmine (Hannah Al Rasyid) yang berada di New York yang telah mengatur pertemuan eksklusif dengan Brown. Malang tidak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, tugas mereka berantakan ketika sebuah demosntrasi besar berakhir ricuh dan membahayakan keselamatan mereka.
Baca Juga
- Karier Solo, Ariyo Wahab Bakal Garap Musik EDM
- Intip Dubsmash Kekinian a la Ayu Ting Ting dan Julia Perez
- Tantangan Acha Septriasa Jadi Jurnalis di Amerika
Review:
Bulan Terbelah di Langit Amerika menawarkan banyak cerita yang dari pasangan-pasangan di film ini. Pasangan kekasih, suami istri, ibu anak, dan ayah anak. Untuk mendiskripsikan kisah masing-masing pasangan tentu dibutuhkan waktu cukup banyak. Setidaknya dibutuhkan separuh durasi film ini untuk memperkenalkan karakter dan kisahnya masing-masing.
Akting Acha dan Abimana kembali menyakinkan dengan alur yang berbeda dari prekuelnya, 99 Cahaya di Langit Eropa. Jika sebelumnya mereka menjadi pasangan yang kompak dan saling membantu, kali ini perselisihan demi perselisihan membuat mereka terbelah. Tapi konflik utama film ini bukanlah cinta Rangga dan Hanum.
Cerita 9/11 melibatkan banyak orang yang menjadi korban, keluarga korban, dan simpati dari masyarakat di Amerika. Kisah film ini merangkum kemarahan pada Islam dengan berbagai sudut pandang. Sebagai negara yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia, Maxima Pictures secara cerdas menyentil perasaan muslim di Amerika yang mungkin akan menjadi emosional jika Anda menonton film ini.
Musik juga diperhatikan dengan baik untuk menggiring emosi penonton. Menjelang akhir, film ini menampilkan puncak emosi yang bisa membuat penonton ikut merasakan perasaan masing-masing pemain. Sayangnya semua kebaikan film ini diletakan hampir di akhir film, jadi Anda harus menahan kebosanan untuk mencapai akhir cerita film ini.
Jika Anda bukan penggemar film religi, mungkin film ini akan terasa berlebihan sehingga terasa membosankan. Apalagi adegan dalam ruangan lebih mendominasi daripada adegan di luar ruangan. Landscape New York kurang terekspos maksimal.
Foto Adegan:
Trailer: