Fimela.com, Jakarta Menurut pengamat dunia hiburan Arswendo Atmowiloto tidak mudah membedakan artis atau pekerja seni yang 'nyambi' jadi pekerja seks komersial (PSK) dan yang benar-benar bekerja untuk seni. Artinya hanya bekerja tulus untuk bidang yang digelutinya. Karena itu ia meminta kepada berbagai pihak untuk tidak mengeneralisir persoalan. Bahwasanya ada artis yang melakukan praktik prostitusi artis, itu adalah oknum.
"Dari dulu isu soal prostitusi di kalangan arti situ sudah ada. Tetapi bukan perkara mudah membuktikan praktik seperti ini. Kalau dibilang tidak ada, nanti orang akan ketawa. Ya seperti hukum ekonomi saja. Di mana ada permintaan di situ akan da penawaran. Ada yang melakukan praktik seperti itu karena ada yang meminta," tegas Arswendo kepada Bintang.com yang menghubunginya Rabu (16/12/2015).
Baca Juga
Menurut Wendo --begitu dia biasa disapa-- dalam praktiknya ada memang si artis melalui perantara, namun ada juga yang langsung kepada para pengguna jasanya itu. "Artinya si artis sebenarnya bisa menjadi marketing untutuk dirinya sendiri. Modusnya yang ketemuan, setelah bertemu apa yang terjadi dan apa yang dilakukan itu yang sulit ditebak," katanya.
Dan, lanjut Wendo, dia justru pada kecendrungan terakhir. "Soalnya praktik seperti itu melalui perantara menurut dugaan saya hampir 90 persen bohong. Untuk urusan beginian, tanpa manajer pun mereka bisa jalan kok," katanya.
Karena persoalan prostitusi artis yang melibatkan Nikita Mirzani dan Puty Revita ini kini sedang ditangani pihak kepolisian. Namun menurut pengamatan Arswendo Atmowiloto kasus seperti ini biasanya akan berakhir happy ending. Artinya artis yang belakangan ini diduga terlibat akan melenggang dengan happy. "Soalnya fakta hukum soal dugaan keterlibatan kedua artis ini lemah sekali. Paling yang diciduk itu muncukarinya seperti kasus sebelumnya," tandasnya.