Fimela.com, Jakarta Pengisi suara: Rebecca Bloom, Noah Johnston, Noah Schnapp, Hadley Belle Miller, Bill Melendez, Alexander Garfin dan Mariel Sheets.
Sutradara: Steve Martino
Penulis: Bryan Schulz, Craig Schulz dan Cornelius Uliano
Durasi: 88 menit
Sinopsis:
Dewi fortuna seakan enggan menghampiri Charlie Brown. Hampir dalam setiap kesempatan, Charlie selalu mengalami kesialan. Bahkan selama bermusim-musim lamanya, Chalie belum juga pandai menerbangkan layang-layang. Tak pelak, teman-teman sebayanya menjuluki Charlie sebagai pecundang.
Di balik ketidakberuntungan itu, Charlie masih memiliki tempat untuk berbagai. Dia adalah Snoopy, anjing putih kesayangannya. Pada filmnya kali ini, Snoopy cs masih harus menghadapi musuh bebuyutannya The Red Baron.
Suatu saat, Charlie dan teman-temannya kedatangan murid baru di kelas bernama Frieda atau The Little Red-Haired Girl. Siapa sangka, Charlie rupanya terpincut dengan kecantikkan dan keramahan si gadis berambut merah ini.
Besar keinginan hati Charlie Brown untuk berkenalan langsung dengan Frieda. Namun karena sering disebut sebagai pecundang, Charlie kerap mengurungkan niatnya. Ia pun meminta saran kepada temannya agar dapat menarik perhatian dari Frieda. Salah satunya dengan mengikuti pentas di sekolahnya. Semalaman suntuk, Charlie berlatih sulap agar dapat terlihat keren di mata Frieda.
Namun sayang, karena sang adik melakukan hal bodoh, Charlie harus menutupi hal itu. Ia tak mau melihat adiknya dipermalukan di depan murid-murid satu sekolah. Niat baik Charlie ini justru membuatnya lebih dikenal sebagai pecundang. Bahkan, wajahnya masuk halaman utama koran sekolah.
Roda kehidupan berputar. Dewi fortuna akhirnya memihak pada Charlie. Ia mendapatkan nilai sempurna di ujian baku semester ini. Pencapaian tersebut tentu membuatnya semakin terkenal di sekolah. Belum lama dikenal sebagai murid cerdas, Charlie harus menerima fakta bahwa nilai tersebut ternyata bukan miliknya. Apakah Charlie akan mengakuinya di depan teman-teman sekolahnya dan rela dikenal kembali sebagai pecundang? Lalu bagaimana pandangan Frieda terhadapnya?
Review:
Kisah pershabatan setia antara Snoopy terhadap Charlie Brown masih tersaji di film The Peanuts Movie. Begitupn dengan keluguan Charlie. Seperti anak seusianya, Charlie kerap berlaku bodoh dan mudah menyerah.
Baca Juga
Penonton bisa melihat beragam aksi Snoopy yang berusaha membantu Charlie Brown untuk bisa memikat pujaan hatinya. Yang menarik, film ini hanya menampilkan karakter anak-anak saja. Karakter orang dewasa tidak diperlihatkan secara utuh dan suara mereka hanya terdengar sekilas saja.
The Peanuts Movie dibesut oleh Steve Martino, sutradara dua film animasi laris Horton Hears A Who dan sekuel Ice Age: Continental Drfit. Meski ditangani oleh mereka yang sudah berpengalaman di film animasi, The Peanuts Movie tetap mempertahankan gaya dan karakter yang mirip dengan komiknya. Dengan begitu, teknologi CGI yang digunakan tidak secanggih film-film animasi masa kini, karena sang kreator komik ingin versi filmnya menampilkan spirit seperti dalam versi komiknya.
Pihak rumah produksi memang sengaja tidak menggunakan jasa bintang terkenal di barisan pengisi suara. Film The Peanuts Movie tersaji dengan CGI yang sangat sederhana.
Film The Peanuts Movie sangat cocok dinikmati anak-anak. Kisahnya yang ringan namun tetap menghibur ini dapat mengocok perut penonton. Di tengah serbuan film drama percintaan dan action, The Peanuts dapat menjadi alternatif tontonan yang berbeda. Film ini sudah tayang di jajaran bioskop tanah air.
Foto-foto Adegan:
Trailer The Peanuts Movie: