Ketika Mark Zuckerberg Tak Sepakat dengan Donald Trump

Asnida Riani diperbarui 11 Des 2015, 07:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Banjir kritik terjadi setelah Donald Trump serukan larangan bagi umat muslim untuk masuk ke Amerika Serikat. Tak hanya masyarakat awam, publc figure dari berbagai negara pun turut angkat bicara, termasuk Mark Zuckerberg. Bos Facebook ini memang tak menanggapi langsung pernyataan Trump, namun Zuckerberg punya opini berbeda terkait umat muslim.

Bagai dua sisi mata uang. Ketika Trump berapi-api mengeluarkan larangan, Zuckerberg justru "rengkuh" umat muslim. Lewat akun Facebook miliknya, Zurkerberg menuliskan bahwa media sosial kepemilikannya tersebut selalu menerima muslim dengan tangan terbuka.

 

I want to add my voice in support of Muslims in our community and around the world.After the Paris attacks and hate...

Posted by Mark Zuckerberg on Wednesday, December 9, 2015

Tak berhenti di situ. Organisasi pembelaan yang juga diprakarsai oleh Zuckerberg, FWD.us, pun mengeluarkan web series untuk menyuarakan sisi lain terkait larangan bagi umat muslim yang dilontarkan Donald Trump dengan judul 11 Million Stories. Dilansir Buzzfeed, pemimpin FWD.us, Todd Schulte, ingin memberitahu publik Amerika Serikat bahwa deportasi itu bisa berpengaruh ke banyak aspek.

Termasuk di dalamnya ekonomi, komunitas, juga keluarga. Secara keseluruhan, video garapan Paola Mendoza ini memberi gambaran dari berbagai aspek apabila deportasi memang diberlakukan di Amerika Serikat. Jauh dari kata mudah, deportasi digambarkan sebagai satu tindakan dengan banyak dampak negatif.

Bagian keenam series 11 Million Stories ini seakan memperlihatkan "kutukan" jangka panjang apabila pernyataan Donald Trump memang direalisasikan di Amerika Serikat. Meski pada CNN Donald Trump mengaku banyak dukungan datang terkait pelarangan muslim, namun nyatanya tak sedikit juga pihak yang tak setuju dengan kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu.

What's On Fimela