Duka Rano Karno Lepas Kepergian Sang Ibunda untuk Selamanya

melodyasisya diperbarui 08 Des 2015, 09:35 WIB
Sebelum dimakamkan, jenazah sang ibunda tercinta disemayamkan di rumah duka di rumah pribadi Rano Karno di bilangan Lebak Bulus Jakarta Selatan. Jenazahnya dimakamkan di Blok AA II Unit Islam, Blad 19, TPU Tanah Kusir. (Andy Masela/Bintang.com)
Prosesi pemakaman ibunda Rano Karno dilaksanakan pada Senin (7/12/2015) pukul 12.35 setibanya jenazah di TPU Tanah Kusir. Jenazahnya ditempatkan satu liang lahat dengan Sukarno M. Noor, suaminya yang telah terlebih dahulu pergi. (Andy Masela/Bintang.com)
Kesedihan pun menyelimuti Rano Karno dan keluarga yang ditinggalkan. Sang anak yang kini menjadi orang nomor satu di Banten selalu mengingat dalam benaknya ketika sang ibunda selalu mengingatkan agar bekerja dengan jujur. (Andy Masela/Bintang.com)
Rano Karno tak kuasa menahan air mata mengiringi kepergian sang ibunda ke tempat peristirahatan terakhir. Dalam diam, raut wajah sedih pun tak bisa disembunyikan Rano Karno yang merasa sangat kehilangan. (Andy Masela/Bintang.com)
Ditemui di TPU Tanah Kusir, Rano Karno berharap agar sang ibunda dapat diterima di sisi Yang Maha Kuasa. Lily Istiarti meninggal dunia lantaran tak mampu lagi bertarung melawan sakit yang selama ini telah diidapnya. (Andy Masela/Bintang.com)
"Sosok ibu bagi saya sangat luar biasa. Dia adalah ibu yang paling survive. Ayah seorang seniman yang lebih banyak dipanggung. Ibulah sosok yang paling berarti. Dulu bayar sekolah juga susah," kenang Rano Karno. (Andy Masela/Bintang.com)
Para kerabat dekat pun turut mengiringi almarhumah ke tempat peristirahatan terakhir. Duka memang menyelimuti Rano Karno dan keluarga kala itu, namun doa selalu menyertai almarhumah Lily Istiarti. (Andy Masela/Bintang.com)