Syariat Islam, Tantangan Hamas Syahid di Ketika Mas Gagah Pergi

Regina Novanda diperbarui 04 Des 2015, 12:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Nuansa Islami sangat kental di film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP). Sebagai pemain utama, Hamas Syahid Izzudin mengaku tertantang menjalani adegan yang sangat sesuai dengan syariat Islam. Salah satunya, ketika ia harus menunjukkan rasa sayang kepada adiknya tanpa bersentuhan.

"Di sini, saya harus memerankan seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya, tapi tanpa ada adegan bersentuhan. Bagaimana caranya saya dapat menyampaikan rasa kasih sayang saya terhadap adik," kata Hamas Syahid Izzudin saat diwawancarai Bintang.com, Jakarta Pusat (2/12/2015).

Karakter Gagah yang diperankan Hamas diceritakan sebagai pemuda cerdas yang sangat menyayangi adiknya, Gita (Aquino Umar). Diangkat dari novel best seller karya Helvy Tiana Rosa, Hamas mengaku sangat tertantang untuk memuaskan penggemar novel lewat debut aktingnya.

"Ini tantangan besar buat saya, karena saya mendapat amanat dari fans KMGP. Kita pemain pun berharap kita dapat memerankan tokoh ini dengan baik," papar Hamas.

Dalam film yang akan rilis Januari 2016 ini, Hamas dituntut untuk melakoni beberapa adegan laga. Ia pun memilih untuk tidak menggunakan jasa stuntman. Merasa ketagihan, Hamas berkeinginan untuk kembali terjun ke akting lewat film action religi.

"Waktu syuting (Ketika Mas Gagah Pergi) di Ternate, saya dan Aji memerankan adegan yang semi action, tanpa stuntman. Saya pengennya main film action, kalau bisa yang Islami," pungkas Hamas Syahid Izzudin.