Menewaskan 162 Penumpang, Ini 5 Fakta Pesawat AirAsia QZ8501

Gadis Abdul diperbarui 03 Des 2015, 07:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Tentunya kita masih ingat tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang terjadi pada 28 Desember 2014 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan tengah. Hampir setahun berlalu dan kini akhirnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan penyebab jatuhnya pesawat yang terbang dari Surabaya menuju Singapura tersebut.

“Rusaknya sistem kemudi dan mode terbang manual menjadi penyebab jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501,” ungkap Ketua Sub Komite Kecelakaan Pesawat Udara KNKT Kapten Nurcahyo Utomo dalam jumpa pers di Jakarta hari Selasa (1/12/2015). Selain hasil investigasi KNKT, inilah 5 fakta pesawat AirAsia QZ8501 yang harus kamu tahu.

Pertama, pukul 05.36, pesawat berangkat dari Surabaya menuju Singapura dengan ketinggian 32.000 kaki. Pukul 07.55, pesawat dinyatakan DETRESFA atau resmi dinyatakan hilang.

Kedua, pesawat AirAsia QZ8501 tersebut mengangkut 162 penumpang. Pesawat tersebut mengangkut 156 orang Indonesia termasuk 16 anak dan seorang bayi. Ketujuh awak adalah orang Indonesia. Sisa penumpang lainnya adalah tiga orang Korea Selatan serta masing-masing satu dari Singapura, Malaysia dan Perancis.

Ketiga, 10 orang penumpang AirAsia dinyatakan lolos dari peristiwa tragis tersebut. Pasalnya, mereka gagal berangkat karena tertinggal pesawat. Semula jadwal penerbangan Air Asia dari Surabaya ke Singapura itu memang dijadwalkan pukul 8 pagi. Tapi karena cuaca buruk,akhirnya penerbangan dimajukan menjadi pukul 5 subuh.

Keempat, pada Rabu, 14 Januari 2015 Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan badan pesawat AirAsia QZ8501. Jarak ditemukannya badan pesawat dengan lokasi ekor AirAsia cukup jauh, yakni sekitar 3 ribu meter atau 3 km.

Kelima, hasil investigasi dari KNKT menyebutkan bahwa data yang diperoleh dari kotak hitam pesawat tidak menunjukkan adanya indikasi pengaruh cuaca sebagai penyebab kecelakaan pesawat AirAsia. Namun data dari kotak hitam tersebut menunjukkan dalam satu tahun terakhir sebelum kecelakaan itu terjadi, ada 23 kali kerusakan yang terkait dengan “rudder travel limiter system” pada AirAsia QZ8501.

 

What's On Fimela