5 Fakta Menarik tentang Lucy Maud Montgomery

Asnida Riani diperbarui 01 Des 2015, 08:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Rayakan ulang tahun ke-141, sosok Lucy Maud Montgomery hiasi Google Doodle kemarin, Senin (30/11). Penulis asal pulau Prince Edward, Kanada, ini dikenal melalui series Anne of Green Gables. Meski sudah menulis sejak 1905, baru pada tahun 1908 karya perempuan kelahiran 30 November 1874 ini mulai dikenal. Tak hanya di dalam, tapi juga luar negeri.

Menuai sederet prestasi, termasuk jadi perempuan Kanada pertama yang mencatatkan namanya sebagai anggota British Royal Society of Arts, tentu masih banyak fakta menarik terkait Lucy Maud Montgomery. Dituliskan oleh Mental Floss, berikut fakta-fakta menarik terkait perempuan yang meninggal di Toronto 73 tahun silam ini.

Lewatkan masa kecilnya dalam duka tak berkesudahan. Sejak kecil, ibu Lucy sudah meninggal karena TBC, sementara sang ayah pergi. Sejak itu, Lucy tinggal bersama orangtua ibunya. Nenek dan kakeknya termasuk keras dalam mendidik Lucy, juga kurang memahami kepribadiannya. Lucy kecil lebih sering tenggalam dalam buku bacaannya, serta menuliskan segala hal yang terlintas di imaginasinya.

Lepaskan pekerjaan demi merawat sang nenek. Lucy mendapat pekerjaan di The Daily Echo di Halifax, Nova Scotia, di tahun 1901. Jadi satu-satunya pekerja perempuan kala itu, Lucy begitu mencintai pekerjannya. Meski bayarannya hanya $5/minggu, ia begitu menikmati setiap pekerjaan yang dilakukan. Setelah 9 bulan bekerja, kakek Lucy tiba-tiba meninggal. Terpaksa meninggalkan pekerjaan, Lucy kembali ke pulau Prince Edward untuk merawat sang nenek.

Menulis secara diam-diam. Bagi keluarga Lucy, menulis adalah pekerjaan sia-sia, terutama bagi perempuan. Jadi, Lucy menulis diam-diam. Rela menghabiskan waktu kala malam sambil berteman sebatang lilin, agar jalinan aksara tetap tergoret di kertasnya. Yakin kalau menulis adalah satu satu cara terbaik untuk menjelani hidupnya, Lucy tetap melakukannya dengan sepenuh hati.

Anne, tokoh utama di novel Anne of Green Gables "ditemukan" Lucy di sebuah jurnal tua. Inspirasi tersebut datang kala Lucy sedang membolak-balik jurnal tua. Sosok perempuan berambut merah yang ada di jurnal tersebut memunculkan ide untuk novel series yang pada akhirnya dimuat hingga tujuh chapter di salah satu surat kabar.

Suami Lucy menderita penyakit mental. Ewan, suami Lucy, mengalami gangguan mental pada 1919. Rasa takut terhadap takdir Tuhan yang akan menempatkannya di neraka terus menghantui pikiran Ewan. Habiskan waktu dengan merintih, bergumam, dan menyayikan lagu-lagu minor. Lucy Maud Montgomery terus mengurusnya, namun tak ingin orang lain mengetahui pernyakit yang diidap Ewan.