Tak Kuat Pikul Beban Hidup, Tangisan Sandy Tumiwa Pecah

ika nofiyanty diperbarui 26 Nov 2015, 22:35 WIB
M. Ridwan sendiri tak menyangka dengan penangkapan kliennya. Apalagi Sandy cukup koorperatif mengenai kasus yang menimpanya. Sandy selalu menginformasikan keberadaannya tanpa ada niatan melarikan diri. (Deki Prayoga/Bintang.com)
M. Ridwan akan berupaya mengajukan penangguhan penahanan jika adanya penanhanan terhadap Sandy. "Kita tak tahu ada penahanan atau tidak. Yang jelas ditangkap. Kalau ada penahanan, kita akan ajukan penangguhan," tandasnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Penangkapan Sandy didasari tiga laporan ke Polda Metro Jaya pada tahun 2012. Salah satunya adalah Annisa Bahar yang melaporkan Sandy ke Polda Metro atas dugaan penipuan berkedok investasi perusahaan PT CSM Bintang Indonesia. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Didampingi kuasa hukum dan perempuan bernama Cici, Sandy berbicara soal kasus yang tengah bergulir sampai pada penangkapan ini. Penangkapan Sandy oleh reserse Polda Metro Jaya, lantaran dirinya sering berpindah-pindah. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Air mata Sandy pun terlihat mengalir dari kedua matanya. Dirinya bercerita sulit hidup usai bercerai dari Tessa Kaunang. Rumahnya saat ini telah menjadi hak milik anaknya. Maka ia harus berpindah-pindah. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Memang saya enggak punya rumah, kan rumah buat anak-anak, saya bingung," ujar Sandy dengan isak tangis. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Hidupnya yang sulit, dan bertambah dengan penangkapan ini. Seketika Sandy tak tahan menampung beban hidup, air mata tak terbendung, raungan suara tangis pun menggema ke seluruh ruangan kantor polisi. (Deki Prayoga/Bintang.com)