Fimela.com, Jakarta Pemeran Ardina Rasti pernah menjadi korban kekerasan dari lawan jenis. Saat itu, mantan kekasihnya, Eza Gionino lah yang menjadi pelaku kekerasan terhadapnya. Perasaan tak berdaya karena kurang mendapat dukungan dari banyak pihak, pernah dialami oleh Rasti.
"Saat itu dianggap polisi sebagai kekerasan yang biasa saja terjadi, masih bisa syuting, kaki dan tangan masih lengkap," kata Ardina Rasti menceritakan pengalamannya di Kantor Komnas Perempuan, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/11).
Saat itu bukan pasal tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berhasil menjerat Eza yang selanjutnya dipenjarakan. Karena antara Rasti dan Eza masih di tahap penjajakan alias pacaran.
Baca Juga
"Bukan KDRT juga karena saat itu kan masih pacaran. Dihina dan dilecehkan itu juga kekerasan verbal lho. Disebut minta uang Rp 850 juta saat mempolisikan dia. Makanya, kasus dulu disebut penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang," ujarnya.
Menilik hubungan antara laki-laki dan perempuan dewasa ini, Rasti berani mengatakan bahwa kekerasan paling banyak dilakukan bukan dalam rumah tangga. Namun, biasanya sudah mulai banyak terjadi ketika masa-masa pacaran.
"Kekerasan yang paling banyak, menurutku, justru saat pacaran, bukan selama berumah-tangga. Nah saat aku laporan ke polisi, malah udah putus," ucapnya.
Disinggung tentang rasa trauma yang dirasakan, Rasti tidak mau menjawab. Namun, menurutnya apapun yang telah terjadi padanya adalah fase dalam hidup yang harus dilalui. Saat ini ia pun sedang membuka hati bagi siapapun laki-laki yang mau memberikan kasih terbaik untutknya.
"Belum nih. Belum punya pacar. Hanya teman dekat saja kok. Ayo kita berkarya dan cari prestasi saja. Trauma sih nggak ya.. Kalau trauma, nggak akan bisa dekat sama cowok dong. Ada banyak sahabat cowok sekarang malahan. Membatasi diri dengan pergaulan. Energinya hanya untuk orang-orang yang benar-benar tulus," tukas Ardina Rasti.