Fimela.com, Jakarta Dua tahun lalu, nama Ardina Rasti banyak mengisi pemberitaan di berbagai media tanah air karena kasus kekerasan yang dialaminya. Saat itu, Rasti melaporkan sang kekasih, Eza Gionino yang melakukan kekerasan terhadapnya ke pihak berwajib.
Menjadi bagian dari cerita-cerita duka perempuan yang mengalami kekerasan dari lawan jenis, tentu satu hal yang menyedihkan. Begitu pula yang dirasakan oleh Ardina Rasti ketika mengingat kejadian tersebut.
Baca Juga
- Ardina Rasti Anti Bicarakan Statusnya dengan Gandhi Fernando
- Ardina Rasti Lengket dengan Gandhi Fernando
- Dekat, Ardina Rasti dan Gandhi Fernando Hindari Bicara Status
"Selalu berat mengangkat tema ini. Kejadian dua tahun lalu, pasti berat. Ini pengalaman yang sama sekali tidak indah. Saya sebagai penyintas (survivor)," kata Ardina Rasti di Kantor Komnas Perempuan, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/11).
Kejadian tersebut menurut Rasti, sangat membekas dalam dirinya. Apalagi saat ini berita dan kejadian apapun bisa direkam oleh dunia maya, sampai kapanpun. Tentu saja nama Rasti akan terus tercatat dan muncul sebagai korban kekerasan.
"Cyber bullying itu terus ada. Sampai sekarang orang search namaku, kasusku itu akan terus ada, sampai kapanpun. Itu menyedihkan, sangat menyedihkan. Pengalaman yang tidak akan pernah lupa. Nggak akan bisa dilupakan juga," tutur Rasti.
Pun begitu, Rasti tak mau larut dalam kesedihan yang masih dirasakan olehnya sampai saat ini. Ia selalu berusaha untuk move on dari kejadian yang pernah menguras kekuatan mental dan fisiknya itu. Bertemu dan bercerita dengan sesama korban adalah salah satu hal yang ternyata menguatkan dirinya.
"Tapi ya harus tetap move on aja. Sekarang berbagi cerita saja sama korban lain yang mengalami hal serupa. Banyak ketemu teman perempuan yang pernah mengalami hal yang sama dan selalu aku minta agar bercerita ke Komnas Perempuan. Saya dapat kekuatan setelah bertemu teman-teman," tandas Ardina Rasti.