Fimela.com, Jakarta Kasus pernikahan siri kian marak terjadi di masyarakat. Kasus terbaru yang menimbulkan kontroversi adalah pernikahan siri Aswan Faisal dengan Rima Idris. Pasalnya, Rima mungkin geregetan dengan sikap Aswan yang lambat memenuhi permintaannya.
"Saya hanya ingin menagih janji Ustaz Aswan untuk memberikan hak kasih sayang, cinta, dan perhatian kepada kepada anaknya. Itu saja yang saya minta," kata Rima Idris baru-baru ini.
Sejak Rima mengungkapkan kasusnya ke publik, Aswan tetap tak bergeming. Belakangan Aswan muncul didampingi kuasa hukumnya. Ia membantah berbagai pernyataan yang sempat dilontarkan Rima, termasuk membantah jika dikatakan ia menceraikan Rima lewat BBM.
"Ketika hamil, saya sempat bikin susu hamil. Saya mendampingi ke rumah sakit kandungan untuk memeriksa. Waktu itu, di RS Wijaya. Waktu melahirkan saya mendampingi mencari kamar bersalin," ungkap Aswan, Rabu (18/11/2015).
Baca Juga
Soal poligami di kalangan ustaz, Aswan Faisal tak sendiri. Sebelumnya, kasus pernikahan siri Aswan dengan Rima, kasus yang sama juga sempat terjadi pada Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dan Alfarini Eridani pada 2006 lalu. Kasus tersebut sempat menyedot perhatian publik.
Saat itu Aa Gym sedang berada di puncak popularitasnya. Banyak penggemarnya merasa kecewa. Berkali-kali Aa Gym dan Teh Ninih dikabarkan akan bercerai. Namun, Aa Gym selalu membantahnya. Kabar tersebut rupanya terwujud saat pada 14 Maret 2011 Aa Gym melalui kuasa hukumnya melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Bandung.
Setelah beberapa kali sidang yang hanya diwakili kuasa hukum mereka, pada 21 Juni 2011, PA Bandung mengabulkan permohonan jatuh talak 1 dari Aa Gym terhadap Teh Ninih. Namun, perpisahan mereka hanya dalam hitungan bulan. Belakangan dikabarkan, Aa Gym dan Teh Ninih kembali rujuk.
Kasus pernikahan siri memang selalu membawa kerugian tersendiri bagi wanita, tak hanya dalam kasus Aswan Faisal dengan Rima Idris dan Aa Gym dengan Teh Rini, tapi juga kasus yang lain. Seperti sempat disinggung Rima Idris, "Saya berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi kaum wanita agar hati-hati dan waspada dari wanita yang poligami. Harus meminta persetujuan istri pertama. Waspada dan hati-hati, jangan melihat embel-embel dia siapa. Jangan percaya dari satu mulut. "