"Tapi sebenarnya untuk dikritik New York Times itu suatu kebanggaan karena di Amerika itu sampai 50.000 produksi film per tahun dan enggak semuanya bisa di-review di New York Times," kata Livi. (Andy Masela/Bintang.com)
Di AS, lanjut dia, jika sebuah film diulas dalam media ternama maupun dikritik, maka film itu dianggap sebagai salah satu karya yang diperhitungkan. (Andy Masela/Bintang.com)
Bukan cuma media yang memberikan pendapatnya tentang film Brush with Danger yang ia garap bersama adiknya Ken Zheng. Bahkan, kritik dan saran juga datang dari keluarga dan teman-teman dekat. (Andy Masela/Bintang.com)
Ketika akhirnya film itu tayang di AS, perempuan asal Jawa Timur tersebut merasa puas dan bahagia melihat antusias penonton. (Andy Masela/Bintang.com)
"Di setiap meet and greet penuh itu rasanya seneng dan puas banget karena it makes all the failure and rejection worthed" ujar Livi. (Andy Masela/Bintang.com)
Livi Zheng mengaku bahagia dapat diterima dimasyarakat luas. (Andy Masela/Bintang.com)