Pegunungan Biru, Pesona Tiada Akhir di Tanah Legenda Aborigin

Asnida Riani diperbarui 24 Nov 2015, 08:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Godaan Sydney itu tak selalu terkait city road. Berjarak 100 kilometer dari pusat kota, Pegunungan Biru siap menawarkan kenangan lain akan Sydney. Tak hanya menyimpan panorama alam memukau, pegunungan yang membentang sepanjang 96 kilometer ini asal usulnya dikisahkan dengan banyak versi oleh suku Aborigin.

Akses untuk lebih dekat dengan kehidupan liar alam Australia tak jadi pesona tunggal yang dimiliki Blue Mountains. Suasana tenang dan santai yang bisa dirasakan secara gamblang pun jadi magnet lain bagi para pengunjung. Juga, ajakan untuk menikmati panorama Australia dari ketinggian.

Salah satu titik paling popular di Blue Mountains adalah Echo Point, di mana tempat ini jadi viewing point untuk melihat formasi bebatuan unik berjuluk The Three Sister. Jajaran tiga bukit batu yang berdiri berdampingan di tengah lembah ini bisa dinikmati dari platform bertingkat dua yang disediakan pemerintah setempat.

Demi melihat julangan tiga bukti batu setinggi 900 meter ini dengan lebih dekat, pengunjung bisa mendaki salah satu bukit Tiga Saudari melalui fasilitas yang sengaja dibangun untuk pariwisata. Tangga berkonstruksi besi siap menemani napas yang tersengal demi mencapai puncak salah satu The Three Sister.

Panorama alam yang tersaji di Blue Mountains tak lepas dari balutan legenda Aborigin, suku asli Australia. Alkisah, terdapat tiga perempuan bernama Meehni, Wimlah, dan Gunneddoo yang atas perintah sang ayah diubah menjadi batu demi melindungi diri dari perang antarsuku.

Namun, cenayang yang mengubah ketiganya terbunuh dalam peperangan sehingga mantranya tak bisa dibalikkan dan tiga gadis ini tetap jadi batu hingga sekarang. Kisah tragis yang menyertai tempat ini seakan menambah menambah rasa penasaran akan barisan pegunungan indah di tanah Australia ini.