Fimela.com, Jakarta Setelah berjuang dan bekerja keras, akhirnya Nina Jane Bustan meraih peringkat kedua dalam ajang Miss Celebrity 2015. Walau awalnya merasa minder dan tidak yakin namun Nina bersyukur karena berhasil mencapai posisi seperti sekarang ini.
Meskipun Nina dilahirkan dalam keluarga yang menomor satukan pendidikan, akan tetapi passionnya di dunia hiburan sudah tidak terbendung lagi. Ia pun mantap untuk terjun ke panggung hiburan Indonesia.
"Sebenarnya basic-ku bukan dunia hiburan, aku kuliah teknik industri di Universitas Indonesia. Sebenarnya diplot buat jadi bussineswoman, yang di kantoran, yang seperti orang tahu teknik kental banget dengan dunianya yang ilmu. Jadi kayak ini bidang yang melenceng banget dari aku. 'Aduh kok gue udah susah-susah ke teknik industri, dapat universitas bagus juga, masa iya sih belot ke dunia hiburan dengan ikut miss celebrity'," ujar Nina.
Walaupun awalnya Nina sempat merasa bingung, antara memilih dunia hiburan atau mengejar karir sesuai dengan studi yang ia jalani. Akan tetapi ia memutuskan untuk menjalani keduanya sekaligus.
Baca Juga
- Nina, Runner Up Miss Celebrity Indonesia 2015 yang Fokus Kuliah
- Cowok Idaman Nina Jane Bustan sang Runner Up Micel 2015
- Jadi Runner Up Miss Celebrity Indonesia 2015, Nina Punya Strategi Karir
Uniknya, keinginannya untuk terjun ke dunia hiburan ternyata bukan dilatarbelakangi oleh keluarga. Pasalnya tidak ada satu anggota keluarganya yang berpikir untuk terjun sebagai artis.
Lantas seperti apa kesulitan-kesulitan yang Nina hadapi setelah terjun ke dunia hiburan? Lalu seperti apa dukungan keluarga terhadap karir Nina di dunia hiburan? Dan seperti apa sosok ayah dan ibu di mata Nina? Simak wawancara eksklusif Bintang.com dengan Nina Jane Bustan Nina Jane Bustan berikut ini.
Kedekatan Nina dengan Keluarga
Apakah keluarga mendukung Nina mengikuti ajang Miss Celebrity?
Mama dan kakaku mendukung. Semua keluarga juga mendukung walaupun mereka tidak melihat secara langsung.
Dengar-dengar Nina ikut Miss Celebrity tanpa seijin orang tua?
Maksudnya bukan itu. Sebenarnya mama dan keluarga mendukung dengan pilihanku. Akan tetapi mama memberi saran untuk dipikirkan terlebih dahulu karena basic kuliah aku kan teknik industri yang berbeda dengan bidang hiburan.
Sosok ayah di mata Nina?
Ayah dimataku adalah raja dari hatiku. Walaupun suatu saat aku pasti akan menikah, sosok ayah di hatiku tidak akan tergantikan dan ia juga merupakan sosok pelindungku.
Sedekat apa Nina dengan ayah?
Dekat sekali. Kebetulan ayahku sudah meninggal. Akan tetapi semasa hidup, beliau sangat dekat denganku. Kita sering menghabiskan waktu bersama.
Lalu sedekat apa Nina dengan mama?
Aku sama mama dekat sekali. Karena aku cerita apa pun ke mama, seperti masalah pacar. Karena menurutku tanpa seijin orangtua kayak hidup itu seperti hampa, jadi aku tidak menyembunyikan sesuatu dari mama.
Bagimana perasaan Nina mempunyai mama yang merupakan single parent?
Aku semakin menghormati mama. Jadi single parent artinya kan bukan hanya menjadi seorang ibu akan tetapi juga menjadi sosok ayah. Jadi ibu saja pasti sudah pusing setengah mati apalagi harus ditambah dengan pekerjaan ayah. Dan aku semakin menghargai dan menganggap mama merupakan panutanku.
Impian Nina di Dunia Hiburan
Awal mulanya ikut Miss Celebrity?
Dua tahun lalu saat Chaca Thakya menjadi Miss Celebrity. Saat itu, aku mulai mencari-cari apa sih Miss Celebrity. Dan apakah benar ajang Miss Celebrity ini memberikan peluang untuk orang-orang yang mempunyai passion di bidang hiburan. Dan menurutku, ajang ini merupakan sebuah pintu yang sangat bagus. Sebenarnya aku ingin ikut ajang ini tahun lalu akan tetapi karena jadwal kuliah yang padat, aku baru bisa mengikuti ajang Miss Celebrity tahun ini.
Rencana kedepan setelah mengikuti ajang Miss Celebrity?
Aku ingin terus berkarya terutama di bidang akting dan presenting tetapi aku ingin fokus di akting.
Jika mendapatkan tawaran bermain sinetron atau film, Nina ingin memerankan karakter seperti apa?
Sebenarnya orang-orang di setiap Production House mempunyai anggapan jika aku cocok dengan peran antagonis. Mungkin karena aku memiliki wajah yang jutek. Tapi aku ingin memerankan peran yang unik seperti cewek psycho yang suka membunuh orang.
Alasannya ingin memerankan karakter seperti itu?
Karena menurutku seni dari berakting itu di situ. Kita bisa jadi seseorang yang bukan diri kita.
Kesulitan-kesulitan Nina hadapi setelah terjun ke dunia hiburan?
Kesulitan yang dihadapi itu adalah casting. Karena waktu casting, aku merasa deg-degan. Tapi karena kita harus akting di depan kamera dan kita harus menganggap kamera tersebut adalah lawan main kita.
Apakah Nina sudah siap terjun di panggung hiburan Indonesia?
Tentu saja sudah siap karena dalam masa karantina, kemampuan akting dan presenting benar-benar diasah. Dan tutor-tutornya bagus-bagus banget seperti Mathias Muchus dan Choky Sitohang.
Bagaimana cara Nina membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan?
Setiap orang yang ingin terjun di dunia hiburan apalagi yang masih baru, pasti masih muda-muda dan punya banyak aktifitas. Sepintar-pintar kita membagi waktu tapi kita harus mempunyai prioritas. Jadi yang kita prioritaskan dunia pendidikan atau pekerjaan. Kalo aku saat ini memprioritaskan dunia pekerjaan terlebih dahulu.