Livi melesatkan karyanya bukan hanya dengan perolehan penonton. Ditayangkan selama dua bulan di bioskop Amerika bukanlah pencapaian biasa. (Deki Prayoka/Bintang.com)
Seiring bertambahnya penonton, Livi Zheng memperoleh undangan untuk masuk seleksi nominasi Oscar untuk kategori Best Picture pada Academy Award ke-87. (Deki Prayoka/Bintang.com)
Padahal di awal karir sebagai sutradara, Livi sempat diramal tak bakal sukses karena tiga faktor penghambat yaitu Asia, muda, dan wanita. Untuk mematahkan anggapan tersebut, Livi bekerja keras. (Deki Prayoka/Bintang.com)
"Saya kan sebenarnya sarjana ekonomi, pas saya mau wisuda aku bingung karena saya itu suka film. Saya selama kuliah itu kan memang suka ikut job singkat ngerjain film. Dari sana portofolio film saya bertambah" cerita Livi. (Deki Prayoka/Bintang.com)
Aku kan kuliah di Seattle, di situ semua berdasarkan riset. Ada riset tentang film Bruce Lee. Karena Bruce Lee bekerja di depan dan di belakang layar. Karena itulah saya menjajal untuk menjadi sutradara dan pemain film.(Deki Prayoka/Bintang.com)
Pengalaman hidup telah membuat Livi Cheng menjadi wanita kuat yang bisa menembus keraguan orang. Film Brush with Danger menjadi awal yang bagus untuk Livi. (Deki Prayoka/Bintang.com)
Dengan semangat juang yang tinggi, Livi masih terus berusaha untuk memberi bukti lewat karya di Hollywood.(Deki Prayoka/Bintang.com)