Fimela.com, Jakarta Dalam menjalin suatu hubungan, dibutuhkan kerjasama yang baik dari kedua belah pihak. Mencintai dan dicintai, percaya dan diberi kepercayaan, memberikan rasa nyaman dan mendapatkan kenyamanan merupakan kunci sukses suatu hubungan.
Baca Juga
Namun terkadang, perhatian yang berlebihan juga tidak baik. Malah cenderung membuat pasangan tidak nyaman. Walau kalian sudah menjadi sepasang kekasih atau suami istri, memberikan 'ruang' bagi pasangan untuk menjalankan hobi dan aktivitas bersama teman-temannya merupakan hal yang penting.
Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah posesif. Dalam suatu hubungan, ini bisa diartikan sebagai satu orang yang memonopoli pasangannya. Ia mendominasi keseharian pasangan bahkan keputusan yang diambil. Yuk, disimak kenapa seseorang bisa jadi posesif!
Pernah disakiti. Orang yang menjadi posesif mungkin pernah merasa tersakiti oleh pasangan sebelumnya. Ia akan berusaha agar pengalaman buruk itu tidak terulang lagi. Maka ia bisa saja menelpon hampir setiap 10 menit sekali hanya untuk menanyakan kabar pasangannya.
Tidak percaya diri. Sering merasa nggak yakin atau insecure untuk mendapatkan pasangan. Sehingga, ketika ia sudah memiliki pacar, ia akan melakukan apapun dan memberikan perlindungan ekstra yang terkadang malah terkesan lebay.
Hal seperti itu bisa membahayakan suatu hubungan. Bila seseorang terlalu mendominasi pasangannya, ada kemungkinan pasangannya akan merasa tertekan dan tidak merasa nyaman menjalani hubungan tersebut. Merasa tidak dipercaya dan tidak bisa mengambil keputusan sendiri bisa menimbulkan percek-cokan panjang dalam hubungan.
Tidak menutup kemungkinan ada yang justru menikmati saat memiliki pasangan yang posesif karena selalu diperhatikan. Namun, bila mendapatkan pasangan yang tipenya independen, maka si posesif akan dianggap menyebalkan.
Bukan hanya pasangan yang merasa tertekan, orang yang posesif itu sendiri tidak akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Hal tersebut dikarenakan ia terus memikirkan hal yang seharusnya tidak diperlukan. Akibatnya, si posesif dan pasangannya akan selalu mengalami tekanan bathin dan aktivitas yang terganggu.