Fimela.com, Jakarta Selama ini, beredar kabar tentang khasiat sperma yang baik untuk kulit wajah perempuan. Bahkan, katanya bisa mengenyahkan jerawat yang membandel, lho! Sebagian besar orang yang percaya dengan hal ini sebenarnya tidak salah juga. Soalnya, mereka mendapatkan informasi kalau sperma mengandung senyawa crystalline polymine yang disebut Spermine. Senyawa ini mengandung antioksidan yang punya khasiat menghilangkan kerutan wajah, melembutkan kulit, dan mencegah kulit berjerawat.
Terlepas dari segi lumrah atau tidaknya, perkara sperma baik untuk kulit masih diperdebatkan hingga bulan Maret lalu. Majalah Cosmopolitan membahas pro dan kontra masalah ini dari segi kesehatan. Tapi, pada saat itu belum ada bukti sperma bisa membuat kulit wajahmu bersih dan sehat.
Baca Juga
Sementara itu, situs Webmd.com mengatakan, hal ini ternyata hanya mitos belaka. Tidak ada bukti nyata kalau sperma itu sanggup memperbaiki keerutan wajah dan menghilangkan jerawat. Bahkan, masih dalam situs yang sama, pernah ada kasus sperma yang dijadikan masker wajah justru malah merusak kesehatan kulit wajah. Kok, bisa? Soalnya, protein yang terkandung dalam sperma bisa menimbulkan alergi dengan tingkatan berbeda pada kulit wajah.
Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Dr. Will Kirby, seorang dermatolog asal Beverly Hills, California, Amerika Serikat. Dr. Kirby mengatakan, hal-hal yang baik untuk dimakan, belum tentu baik jika didiamkan pada kulitmu. Lagi pula, sebelum kmau mencoba masker wajah sperma ini, kamu harus tahu berapa banyak sperma yang kamu butuhkan untuk mendapatkan khasiatnya. Menurut Columbia University, ibaratnya kamu harus menggunakan sperma 'segalon' untuk mendapatkan khasiatnya. Dan kandunga sperma tiap laki-laki itu berbeda.
Selain dapat menimbulkan alergi, rasa panas, gatal-gatal, dan rasa sakit pada kulit, sperma juga sebenarnya berbahaya. Mengingat kamu mungkin tidak tahu apakah sperma tersebut mengandung penyakit yang menular atau tidak. Dr. Kirby pun menambahkan, banyak laki-laki yang terkena penyakit kelamin yang menular, meskipun mereka setia pada satu pasangan.