Fimela.com, Jakarta Pasca tragedi bom bunuh diri yang terjadi di Paris beberapa waktu lalu kehidupan masyarakat muslim di Eropa memang tidaklah mudah. Mereka harus menerima pandangan sinis dari orang-orang yang melihat mereka. Sepertinya hal tersebutlah yang juga dirasakan oleh Yara, wanita muslim yang dimaki-maki oleh seorang pria kasar karena dia mengenakan hijab.
Peristiwa menyedihkan tersebut terjadi di dalam gerbong Tube (kereta bawah tanah di Inggris). Seorang pria tiba-tiba menghampiri Yara dan memaki-makinya, pria kasar tersebut menyalahkan Yara atas kejadian bom di Paris. Yara yang kaget dan ketakutan pun terlihat terdiam, namun tiba-tiba ada seorang pria yang membelanya. Pria tersebut bernama Ashley Powys (22 tahun).
Ya, semua kejadian tersebut Powys ceritakan di akun Facebook-nya. Dalam Facebook-nya ia juga bercerita bagaimana keadaan Yara saat itu. "Dia sangat agresif dan jelas membuat Yara ketakutan," tulis Powys dalam akun Facebook-nya. Meski Powys mencoba menenangkan Yara, namun pria kasar tersebut memang tak tinggal diam dan menganggap Powys adalah pembela teroris.
Hebatnya, Powys tak menghiraukan apa yang pria kasar itu katakan, ia tetap mencoba untuk menenangkan Yara supaya tidak ketakutan. Cerita yang di posting Powys di Facebook pada 17 November lalu tersebut pun menarik perhatian banyak orang. "Terimakasih, saya berharap akan ada banyak orang yang seperti kamu," tulis pemilik akun Danya Nimir.
Tidak lupa dalam postingannya pria Inggris tersebut meminta seluruh masyarakat ini bersatu dan tidak memandang pakaian, warna kulit atau agama apapun. "Saya ingin kita mengirim pesan bahwa apa yang telah mereka (teroris) hancurkan, kita akan membangunnya kembali. Apa yang telah mereka ambil, kita ingat bersama-sama. Dan apa yang sedang menjadi target mereka, akan kita lindungi bersama."