Permainan Emosi dan Jiwa Ine Febriyanti di Film Nay

melodyasisya diperbarui 22 Nov 2015, 18:35 WIB
Menjadi pemain tunggal tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Ine yang terbiasa tampil di panggung teater. Kini Ine harus dapat memainkan emosi dan penjiwaan karakternya hanya di dalam mobil. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Ditemui di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2015), Ine mengaku tak pernah mempedulikan besaran honor yang diterima saat main film. Baginya, nama Djenar Maesa Ayu sudah menjadi jaminan film Nay tidak sembarangan. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Menyutradarai film ‘Nay’ tentunya tak mudah bagi Djenar Maesa Ayu. Salah satu kesulitannya ialah permasalahan dana. Baiknya, Djenar mendapatkan banyak bantuan dari teman-teman seperjuangan yang berkarir di industri film. (Galih W. Satria/Bintang.com)
“Ceritanya sederhana tapi yang menarik karena ini diperankan satu orang jadi kami kayaknya punya kebutuhan, penonton bisa diam. Nay adalah perempuan dan saya nggak mau mengkotak-kotakan Nay seperti apa," jelas Djenar. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Di film ‘Nay’ ini rupanya sutradara Joko Anwar juga ikut berpartisipasi. Namun bukan berada di depan kamera bersama Ine, ia hanya menyumbangkan suara lewat sambungan telepon yang dilakukan tokoh Nay di film. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Diakui Djenar ia mendedikasikan film ini untuk korban pelecehan yang tak bisa bersuara tapi banyak yang bisa dilakukan. Djenar mengemas film ini agar penonton dapat tertegun lewat kisah hidup yang dimiliki Nay. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Ine merasa tersanjung ketika mengetahui Djenar sendiri yang memilihnya untuk memerankan Nayla. Film yang ditulis, disutradarai dan diproduseri oleh Djenar Maesa Ayu ini sudah tayang di bioskop sejak 19 November 2015. (Galih W. Satria/Bintang.com)