Review Boruto: Naruto the Movie, Kekecewaan Berujung Keberanian

Regina Novanda diperbarui 18 Nov 2015, 20:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Pengisi suara: Yûko Sanpei, Kokoro Kikuchi, Ryûichi Kijima, Junko Takeuchi, Chie Nakamura, Noriaki Sugiyama, Saori Hayami, Nana Mizuki, Kenshô Ono dan Shotaro Morikubo.

Sutradara: Hiroyuki Yamashita

Penulis: Masashi Kishimoto dan Ukyo Kodachi.

Durasi: 105 menit. 

 

Sinopsis:
Keberhasilan Naruto menjadi Hokage ketujuh ternyata harus menuai ujian dari keluarganya. Sang anak, Boruto, selalu dibuat kesal dengan perlakuan ayahnya yang terlalu sibuk dengan urusan di desa Konoha. Bahkan, Naruto tidak ikut ambil andil dalam mengajari jurus ninja kepada Boruto yang akan menghadapi ujian Chunin.
 
Selain Boruto, peserta lain yang ikut yaitu Sarada Uchiha, anak dari Sasuke dan Sakura, dan Mitsuki, seseorang yang sangat berbakat tetapi misterius. Tidak seperti teman-temannya, Boruto justru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk ujian Chunin yang dihadapinya.
 
Pada mulanya, Boruto memang berusaha keras mempelajari jurus-jurus ninja bersama teman-temannya. Bahkan, ia juga meminta Sasuke untuk mengajarinya. Saat itu, Sasuke sengaja mendatangi Naruto untuk memperingatkan ada bahaya yang akan datang.
 
Saat ujian tiba, Boruto dapat melewati satu per satu tahapan ujian dengan mulus. Bahkan, ia dapat menaklukan lawannya dengan cepat. Hal ini tentu membuat Naruto senang bukan kepalang. Apalagi Naruto tak pernah meluangkan waktunya untuk Boruto.
 
Namun di tahapan terakhir, Naruto melihat gelagat aneh dari anak sulungnya. Benar saja, Naruto menangkap basah alat yang dipergunakan Boruto untuk mengelabuhi musuh-musuhnya. Kekecewaan Boruto akan sosok ayah benar-benar sudah di titik klimaks. Pasalnya, Boruto dipermalukan oleh Naruto di depan ratusan warga desa atas kecurangan yang dilakukannya.
 
Tiba-tiba, muncul musuh masa lampau Naruto. Mereka adalah Momoshiki dan Kinshiki yang masih memiliki dendam untuk membunuh Naruto. Rupanya, sasaran Momoshiki dan Kinishiki tak hanya Naruto, tapi juga Boruto. Melihat kedatangan dua makhluk menyeramkan itu, Boruto dilanda ketakutan. Naruto pun mencoba melindungi Boruto dan warga desa lainnya.
 
Namun sayang, Naruto ikut hilang terkena ledakan dan terbawa hingga ke dimensi lain. Boruto yang sedih melihat ayahnya tersakiti itupun memberanikan diri menyusul bersama sahabat-sahabat Naruto. Mereka berusaha untuk mengalahkan Momoshiki dan Kinshiki dengan segala kekuatan yang dimiliki.
 
Review:
Film Boruto: Naruto the Movie tidak lagi mengedepakan cerita dari Naruto, tapi Boruto. Balutan kisah drama otomatis akan lebih banyak ada di film ini ketimbang aksi pertengkaran khas ninja. Hal ini mungkin akan sedikit mengecewakan penggemar Naruto.
 
Meski begitu, penonton benar-benar dimanjakan dengan efek visual dan sinematografis dari film ini. Pertarungan akan terasa begitu nyata, sehingga mampu penggemar anime sulit beranjak dari tempat duduknya. Bahkan, penonton dibuat seolah-olah masuk ke dalam adegan dalam film.
 
Film ini terinspirasi dari hubungan Masashi Kishimoto dan anaknya. Banyak pesan moral yang ditampilkan di film ini. Salah satunya tentang cinta orang tua yang tak pernah mengenal syarat kepada anaknya. Meski sibuk, Naruto secara diam-diam selalu mengintai tumbuh kembang sang buah hati, Boruto. 
 
Kekecewaan Boruto akan sosok Naruto memang normal terjadi pada setiap anak yang dicueki ayahnya. Namun, Boruto berhasil merubah dirinya menjadi pemberani kala membela Naruto dari serangan musuh. Ketakutan Boruto seakan rontok dengan keberaniannya.
 
Boruto: Naruto the Movie menjadi debut tokoh Boruto di layar lebar. Film ini dikemas Hiroyuki Yamashita sesempurna mungkin untuk memanjakan para penggemar Naruto. Kisah kerumitan hubungan Naruto dengan Boruto ini sudah dapat kamu saksikan di jajaran bioskop CGV Blitz mulai hari ini (18/11/2015).

 

Foto-foto Adegan: 

 

Trailer film: 

What's On Fimela