Fimela.com, Jakarta Stan ini sangat instimewa, karena saya membantu orang lain juga.
Sebagian orang membangun bisnis untuk melipat gandakan kekayaannya. Sebagian lagi menjadi pengusaha untuk mendapatkan uang yang lebih banyak. Tapi tidak untuk Low Mary, perempuan ceria asal Singapura yang selalu menolong orang lain dengan stannya.
Duduk di atas sebuah kursi, di balik sebuah stan miliknya yang penuh warna, Mary bercanda gurau dengan sahabat dan pelanggannya, sambil menjajakan barang dangang yang ditata rapi di atas stan. Ada tas, mainan anak-anak, hingga perhiasan. Di sampingnya bersandar kruk yang setia menopangnya saat berjalan.
Baca Juga
Lahir dengan lumpuh otak, semangat dan kerja keras perempuan berumur 32 tahun ini tak hanya mendorongnya untuk sekadar berkarir di dunia bisnis. Tapi melalui bisnisnya ini, dia bertekad untuk membantu orang lain. Barang-barang yang dijualnya merupakan karya orang-orang berkebutuhan khusus, kesulitan dalam hal ekonomi, serta lansia.
Seperti pengusaha lainnya, Mary memulai usaha ini dengan berbagai halangan dan rintangan. "Dulu saya masih baru. Saya tidak tahu apa yang diinginkan pasar," katanya kepada tim Ourbetterworld.org, sebuah media yang disponsori yayasan Singapura. Tapi kini, Mary dapat 'berdiri' sendiri dan sanggup mendapatkan profit yang besar, melalui penjualannya di berbagai acara dan bazaar Singapura.
Meski berkebutuhan khusus, Mary tidak pernahmengharapkan perlakuan yang berbeda dari orang lain. Termasuk dari para pengurus acara di mana dia 'menggelar' tokonya. "Saya tidak butuh perlakuan khusus. Saya tidak butuh simpati. Saya setara dengan orang-orang berbadan sehat," katanya dengan bangga dan penuh percaya diri.
Meskipun begitu, Mary bersyukur karena penjual lain yang setia selalu akan membantunya mengemas barang dagangan saat hujan turun. Merapikan semua dagangan, dan menutupnya dengan plastik agar tidak basah kuyup. "Saya sangat beruntung, karena di mana pun saya berada, saya pasti bertemu dengan orang-orang yang baik hati," ujarnya dengan penuh rasa syukur.