6 Alasan Mengapa Orang Pintar Sulit Menemukan Pasangan Hidup

Floria Zulvi diperbarui 14 Nov 2015, 02:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat kecil, mungkin kamu salah satu orang yang menggemari film Disney. Cerita yang menyajikan kisah seorang perempuan yang hidup bahagia selamanya karena cinta. Hal tersebut membuat kita berfikir bahwa pernikahan adalah akhir dari cinta, dan dengan pernikahan, kita akan merasa utuh dan mendapatkan hidup yang sempurna seperti dalam dongeng.

Sinetron dan film pun seakan menunjukkan bahwa cinta dan pasangan adalah kebutuhan pokok setelah sandang, pangan dan papan. Pencarian cinta yang mudah, hanya dengan saling bertatap di tengah jalan atau mengambil buku yang sama kemudian mereka jatuh cinta bisa membuat sebagian orang mencari pelabuhan cintanya di setiap kesempatan.

Namun, seiring perjalanan usia, manusia akan bertambah sibuk dengan seabrek pekerjaan dan segala tanggung jawab lain yang harus difikirkan. Kesibukan bukannya membuatmu tidak mempercayai cinta, namun kamu lebih mengidamkan seseorang yang mengerti dan juga memiliki kesibukan yang sama denganmu. Kamu mulai mencari seseorang yang bisa mengimbangimu. Inilah 6 alasan kenapa kamu butuh seseorang yang bisa mengimbangimu!

Kamu tidak butuh seseorang untuk menghiburmu setelah kamu menjalani hari yang menyebalkan. Kamu juga tak membutuhkan orang yang menanyakan kabarmu atau menghiburmu karena kamu beranggapan bisa menyelesaikan segala sesuatunya seorang diri. Well, kalau kamu menganggap, belanja, minum wine, atau liburan keluar negeri bisa menghibur karena kamu mengira bahwa dirimu adalah orang yang mandiri, maka pemikiranmu salah. Itu bukan kemandirian, itu kesepian!

Bahkan saat kamu berada dalam satu hubungan, kamu adalah kamu. Kamu tak ingin menghabiskan setiap hari dalam hidumu bersama seseorang karena tak ingin terikat. Walaupun keterikatan itu indah dan merujuk pada cinta dan perhatian, tapi tidak untukmu, kamu menganggap "ruang" antara kamu dan pacarmu itu penting agar kamu tak merasa tercekik.

Kamu melihat kompromi yang sehat sebagai suatu pengorbanan. Untuk membuat suatu hubungan berhasil, kompromi dibutuhkan bagi kedua belah pihak. Apa kamu ingin mengorbankan kepentinganmu untuk orang lain? Orang yang mandiri akan berkata tidak. Dalam kasus ini, bila kamu tak ingin berkorban kamu pasti akan meninggalkan orang itu karena kamu berfikir akan ada seseorang yang juga memiliki pemikiran sepertimu.

Membebaskan jiwamu dan tidak butuh perlindungan dari orang lain. Dalam film, kita selalu melihat seseorang yang diselamatkan oleh super hero dan membuat kita ingin diselamatkan juga. Namun, semakin dewasa, pemikiranmu akan berubah. Kamu akan berfikir bahwa kamu adalah seseorang yang kuat dalam menghadapi segala macam bentuk permasalahan dan tak butuh dilindungi. Namun, cinta juga berarti saling melindungi. Akuilah bahwa terkadang kamu juga ingin dipeluk atau memeluk seseorang untuk merasakan atau membuktikan bahwa semuanya baik-baik saja. Iya, kan?

Kamu tak ingin menjadi dunia untuk orang lain. Karena kamu tak ingin memberikan 100% hidupmu untuk didedikasikan kepada orang lain. Jadi kenapa harus mengharapkan hal tersebut dari orang lain? Karena harapan menghilangkan akal sehat. Dan kamu tak ingin hal itu terjadi.

Kamu sudah membuang kalimat "aku membutuhkan seseorang" dalam kamus kehidupanmu. Hal itu datang dari kecerdasanmu. Kamu sudah melakukan kerja keras, menghabiskan tahunan untuk mendapatkan nilai tinggi dalam segala bidang pendidikan, membaca segudang buku dan menganalisisnya. Kamu melakukan segala perjuangan dalam hidupmu seorang diri, jadi, mengapa harus bergantung pada orang lain? Pada saat pemikiran itu datang, di saat itulah kamu melakukan kesalahan. Karena pada dasarnya, tak ada manusia yang bisa hidup tanpa manusia lain.

What's On Fimela