Fimela.com, Jakarta Andrea Miranda, mungkin belum banyak dari masyarakat yang mengenalnya. Namun, di balik nama ini ternyata ada nama Purwatjaraka, seorang maestro musik Indonesia yang adalah ayahnya dan sekaligus merupakan keponakan Trie Utami, sosok penyanyi senior di Indonesia.
Darah seni keluarga, khususnya seni musik ternyata ikut mengalir deras dalam nadinya. Ketertarikannya di dunia musik terlihat kala ia menempuh pendidikan di Jurusan Musik Universitas Pelita Harapan. Setahun kemudian, Dea mengambil kursus singkat di Berklee Collage of Music, Amerika.
Dan November tahun ini, album debutnya berjudul Andrea Miranda resmi dirilis ke pasaran. Berbeda dengan genre kebanyakan, dalam album ini Andrea mengusung genre pop yang dipadukan dengan musikal teater dengan sentuhan orkestra. Menjadi berbeda tentunya karena idealisme bermusik Andrea begitu dituangkan untuk album ini.
Disinggung tentang rasa optimisnya ketika mengusung genre yang bisa dibilang anti mainstream itu, Andrea menjawab santai. Baginya sebuah perbedaan merupakan alasan bagi masyarakat untuk melirik dan menikmati karyanya.
"Optimis pasti. Apa yang saya kemas, ga ada di pasaran. Ga ada penyanyi yang mengusung genre ini. Unik mungkin enggak, tapi beda aja ya. Saya ngeliat geliat industri musik sekarang," ujar Andrea Miranda di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/11).
Ada 8 lagu di album ini, dua diantaranya adalah recycle lagu legendaris milik Titiek Puspa berjudul Cinta Putih, dan lagu milik Vina Panduwinata berjudul Aku Cinta Kepadamu yang diaransemen ulang dan disajikan berbeda oleh Andrea.
Bagi Andrea, musik yang dibawanya merupakan angin segar bagi industri musik tanah air. Ia berharap bisa menyajikan warna berbeda dan bisa diterima oleh telinga masyarakat Indonesia. "Fenomena yang terjadi adalah seberat apapun musik yang dihadirkan musisi luar selalu diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia," ucapnya.
"Aku hanya ingin membuat aware orang agar tidak terbuai dengan fenomena itu. Aku coba memberi wadah bagi penyuka musikal teater serta menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa ada musik semacam ini yang dibawakan oleh anak negeri," tandas Andrea Miranda.