Burung Khas Indonesia dengan Balutan Misteri yang Belum Terkuak

Asnida Riani diperbarui 09 Nov 2015, 18:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Pilihan traveling di Indonesia memang tak pernah monoton. Terkadang, suguhannya berupa pesona alam yang sanggup menimbulkan decak kagum. Kali lain, para pelancong bisa menikmati kearifan budaya di suku-suku terdalam dengan gaya hidup yang kaya akan filsafat. Namun di waktu lain, justru biota endemik di satu wilayah lah yang jadi alasan untuk menjelajah Indonesia.

Sebut saja burung maleo. Berukuran sedang dengan panjang sekitar 55 centimeter, burung ini jadi spesies hewan khas ekosistem Wallacea. Karena masuk dalam kategori endemik, yakni hanya bisa ditemukan di satu tempat, penyebaran maleo berpusat di pulau Sulawesi. Punya ukuran yang relatif mini, namun telur maleo besarnya 5 kali lipat dari telur ayam.

Maleo tak mengerami dan memelihara anaknya setelah lahir. Memang bukan perkara mudah bagi maleo yang baru menetas untuk keluar dari tanah. Namun, apabila bayi maleo berhasil, maka ia bisa langsung terbang. Berbulu hitam dengan kulit di sekitar mata berwarna kuning, burung ini punya rupa jantan dan betina yang hampir serupa. Hanya saja, betina maleo berukuran lebih kecil dengan warna lebih kelam dari jantannya.

Rupanya memang terlihat biasa, namun burung ini masih menyimpan misteri yang belum bisa dipecahkan oleh para ahli, seperti bagaimana cara kawin, pingsan setelah kawin, juga tonjolan besar di kepala maleo. Bertandang ke Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Gorontalo, kamu bisa langsung lihat bagaimana kehidupan maleo langsung di habitat aslinya. Jadi, ada alasan lain untuk menikmati perjalanan di Sulawesi, bukan?