Ditemui di Sanggar Populer, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/11/2015), Olga Lydia mengaku menyesal belum sempat bertatap muka langsung dengan sang maestro saat memutuskan untuk terjun ke dunia film. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Menurut Olga Lydia, Teguh Karya telah membuka matanya tentang mencintai pekerjaan. Di balik keseriusannya dalam membuat film, nyatanya Teguh Karya termasuk orang yang jenaka. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Aktris keturunan Tionghoa ini menyesalkan saat dirinya terjun ke dunia film, saat itu pula Teguh Karya berpulang. Padahal diakuinya ia ingin sekali bertemu dengan sang maestro. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Meski belum sempat berjumpa secara langsung, Olga Lydia merasa beruntung dapat mengetahui orang-orang di sekeliling Teguh Karya adalah orang hebat. Karya-karyanya pun luar biasa. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Beliau pekerja keras di dunia film. Kita bayangkan Teguh Karya orang yang serius. Tapi di saat bikin Pacar Ketinggalan Kereta ternyata lucu. Musikal, komedi, drama. Saya berharap masih ada naskah-naskah seperti itu," ujarnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Festival Film Indonesia (FFI) 2015 yang diketuai oleh Olga Lydia ini menjadikan Teguh Karya sebagai icon di penyelenggaraan tahun ini. Paling tidak, semangatnya dalam berkarya dapat dipetik oleh para sineas muda. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Olga Lydia mengatakan jika ia percaya orang yang punya karya bagus pasti punya prinsip hidup yang bagus pula. “Saya pikir orang ini pasti istimewa," tandas Olga Lydia. (Deki Prayoga/Bintang.com)