4 Alasan Mendapatkan Uang yang Banyak Belum Tentu Jadi Kaya

Karla Farhana diperbarui 02 Nov 2015, 20:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang ingin punya pendapatan yang besar. Kalau bisa puluhan juta bahkan ratusan juta per hari. Jika ditanya apa tujuannya, secara tidak langsung jawaban mengarah pada kekayaan. Padahal, cara berpikir seperti ini ternyata keliru. Karena pendapatan yang besar, belum tentu membuatmu jadi orang kaya. 

Selain karena kaya raya merupakan konsep yang masih abstrak, kaya juga sebenarnya bukan hanya perkara berapa jumlah uang yang kamu dapatkan. Pernahkah kamu melihat ada orang bergaji besar, tapi tidak masuk dalam jajaran miliarder? Ternyata, Bintang.com menemukan empat alasan utama kenapa mereka tidak bisa menjadi kaya.

Karena kaya adalah soal berapa jumlah uang yang kamu simpan. Kamu pasti kenal dengan Robert T. Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad yang terkenal. Kiyosaki mengatakan, kesalahan terbesar yang terjadi pada masyarakat adalah sebagian besar orang lupa bahwa kaya bukan perkara berapa banyak uang yang kamu dapatkan, tapi berapa banyak yang kamu simpan. Banyak orang yang gajinya belasan bahkan puluhan juta, tapi mereka tetap saja belanja dan menghabiskan uangnya. 

Karena kebutuhan juga akan selalu sejajar dengan pendapatan. Pendapatan dan kebutuhan serta keinginan pasti akan selalu sejajar. Ketika pendapatanmu bertambah, maka kebutuhan dan keinginan pun bertambah. Sehingga, jumlah uang yang disimpan perbandingannya sama seperti pada waktu kamu belum bertambah pendapatannya. Karena itu, kamu harus belajar untuk menggunakan uangmu kurang dari jumlah seluruh pendapatanmu. 

Tidak tahu cara mengatur keuangan yang baik dan benar. Ini juga menjadi alasan yang utama kenapa orang tidak bisa kaya meskipun pendapatannya 'segudang.' Sebenarnya tidak perlu menjadi pakar keuangan dan lulus dengan gelar MBA. Dengan melatih dirimu untuk konsisten membagi pendapatanmu 60, 30, 10, maka keuanganmu pasti akan menjadi sehat dalam waktu satu atau dua tahun. 

Kamu tidak paham mana investasi yang tepat dan benar. Banyak orang yang menganggap berbagai hal sebagai investasi. Seperti perhiasan emas, batu giok, berlian, tas dan sepatu mahal. Padahal, mereka seharusnya paham kalau investasi merupakan aset. Kamu boleh mengeluarkan uang banyak demi mendapatkan sebuah aset. Aset bisa berupa apa pun, termasuk sikat gigi elektrik. Asalkan, dengan membeli aset tersebut, kamu 'menaruh' uang dalam dompetmu. Bukannya malah membeli aset yang tidak bisa membuatmu menghasilkan uang lebih. Contohnya, kamu membeli tas seharga satu miliar. Apakah dengan membeli tas tersebut hidup dan pekerjaanmu menjadi lebih mudah? Menggunakan uang untuk membeli barang apa pun yang tidak bisa memberikanmu kemudahan dan penghematan waktu serta uang, bukanlah investasi dan aset. 

Itu dia kenapa banyak orang yang berpendapatan besar tetapi tetap saja belum bisa masuk dalam jajaran para jutawan dan miliarder. Karena itu, mulai sekarang kamu harus rajin menabung dan mengelola uang dengan baik. Sehingga, kamu bisa menambah pendapatan dan mempertahankan kekayaanmu.