Catatan Kehidupan Pak Raden (1)

Komarudin diperbarui 01 Nov 2015, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Puger adalah sebuah kecamatan di Jember, Jawa Timur. Kecamatan ini sangat terkenal karena hasil lautnya yang sangat melimpah. Di sanalah pada 28 November 1932, Suyadi, yang kemudian dikenal dengan nama Pak Raden dilahirkan.

Suyadi adalah putra patih Surabaya di zaman Belanda, Sabekti Wirjokoesoemo. Ia anak ketujuh dari sembilan bersaudra. Semasa kecil, selain gemar menonton film-film Walt Disney, Suyadi juga hobi menggambar.

Meski lahir dari keluarga terpandang, Suyadi ternyata suka mainan dengan pensil warna yang dipakainya untuk menggambar. Bakatnya dalam dunia lukis sudah terlihat sejak masih kecil. Seluruh tembok dan lantai rumahnya menjadi media untuk mengekspresikan bakatnya.

Suyadi kecil bercita-cita ingin menjadi seorang dalang. Namun, nasib justru mengantarnya ke Jurusan Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat masih berstatus mahasiswa ia sudah menghasilkan berbagai karya seni, berupa buku cerita anak bergambar dan film pendek animasi.

Dari ITB ia berhasil meraih gelar sarjana 'doktorandus' (Drs) yang melekat di depan namanya, Drs Suyadi. Selesai kuliah di ITB, setahun kemudian Suyadi terbang ke Perancis.

"Seorang Jawa yang melukis dan menggambar dengan iringan gamelan Langendriyan karya Sri Mangkunagoro IV berada di tengah gemerlapnya kota Paris...," komentar Prasodjo Chusnato, dalam Katalog Pameran Tunggal Sketsa Drs Suryadi.

Di sana ia belajar perfilman di studio Perancis, Les Cineastes Associes dan di Les Films Martin Boschet selama tiga tahun. Ia lulus pada 1964. Pada 1972 Suyadi terpilih sebagai ilustrator buku cerita anak-anak terbaik di acara Tahun Buku Internasional.

Bagaimana kisah perjalanan hidup Suyadi alias Pak Raden selanjutnya?

What's On Fimela