Shanty yang beberapa waktu lalu menetap di Hong Kong tetap memberi perhatian pada nasib anak-anak yang teraniaya di Indonesia. Ia pun menggunakan teknologi komunikasi dalam membuat gerakan peduli terhadap anak-anak teraniaya. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Shanty menggunakan kekuatan media sosial untuk mengetuk hati publik agar mau peduli pada lingkungan sekitar. Kasus terbunuhnya gadis kecil, Angeline, beberapa waktu lalu secara mengenaskan di Bali membuatnya tersentak. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Lama berselang, Shanty sempat bertanya-tanya kepada beberapa pihak soal kelanjutan kasus Angeline yang sebelumnya gegap-gempita. Menurutnya jika kasusnya lenyap seperti sekarang ini tidak menimbulkan efek jera pada orang lain. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Bersama beberapa selebriti lainnya, Shanty tergabung dalam Sahabat Anak Negeri (SAN) menggalang gerakan untuk menyadarkan masyarakat agar peduli pada lingkungan sekitar. Semisal kampanye dan seminar di sekolah-sekolah. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Shanty menghimbau kepada orang tua serta khalayak luas agar segera lapor jika mengetahui ada tanda-tanda penganiayaan pada anak-anak. Mereka bisa melapor kepada SAN, Komnas PA atau pihak yang berwajib. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Shanty dan kawan-kawan menjual kaus dan souvenir kepada publik. Dana yang terkumpul akan digunakan sepenuhnya untuk kampanye agar publik sadar dan mau melapor kalau mengetahui ada penganiayaan pada anak-anak. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Ketika ditanyakan mengenai keterlibatan instansi terkait Shanty justru menghela napas panjang. Ia mengaku sempat beberapa kali melakukan pertemuan dengan instansi terkait namun tak membuahkan hasil. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2015), dengan semangat Shanty akan terus melakukan kampanye serta memberikan penyuluhan agar orang-orang peduli dan bergerak cepat jika ada kasus kekerasan pada anak. (Nurwahyunan/Bintang.com)