Pemilik nama Eko Hendro Purnomo ini mengawali karier komedinya bersama dua sahabatnya, Jejen dan Tejo, sejak di bangku SMA dahulu. Namun sayang group lawak bernama Seboel (Sekelompok Bocah Eling) ini tak bertahan lama. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Pasca bubar dengan grup lawaknya di masa SMA, barulah Eko kembali membentuk group lawak baru bersama Akri dan Parto bernama Patrio. Ia membentuk grup ini setelah tamat kuliah dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP). (Deki Prayoga/Bintang.com)
Grup lawak Patrio pun sempat meraih masa kejayaan selama belasan tahun. Terlebih saat Eko dan kawan-kawan tampil secara rutin di dalam sebuah program komedian bertajuk ‘Ngelaba’ di salah satu stasiun televisi. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Seperti selebriti tanah air lainnya, Eko Patrio juga tertarik dengan dunia politik. Pria kelahiran Jakarta, 30 Desember 1970 ini pun bergabung pada Partai Amanat Nasional (PAN). (Deki Prayoga/Bintang.com)
Eko Patrio sempat mengambil job di dunia entertainment di saat bersamaan dia juga menjadi anggota dewan. Namun hal itu tak berlangsung lama, Eko kembali fokus sebagai anggota dewan. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Setelah sekian lama vakum dari pentas lawak, Eko Patrio kembali ke dunia yang membesarkannya yakni dunia komedi. Ia mengajak Parto dan Akri menghidupkan kembali Patrio dengan konsep yang baru dan lebih segar. (Deki Prayoga/Bintang.com)
“Kami ingin mengatakan kepada publik kalau Patrio itu masih ada lho. Kami tidak mati seperti yang dikira orang selama ini. Kami ingin menunjukkan kepada publik kalau Patrio itu masih bisa unjuk gigi.” jelas Eko. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Eko Patrio mengaku rindu dengan grup lawak yang telah membesarkan namanya tersebut. Ia berharap publik dapat terhibur kembali dengan kehadiran Patrio yang baru, meski ada kendala yaitu masalah waktu dan kesibukan masing-masing. (Deki Prayoga/Bintang.com)