Fimela.com, Jakarta Ketika pembajakan sudah mengakar sedemikian rupa, di mana pemerintah dan pihak terkait belum bisa membasminya, maka masyarakat lah yang seharusnya menjadi kunci terakhir untuk memberantas penggandaan karya tersebut. Hal ini disampaikan oleh Pongki Barata.
Sebagai seorang musisi, Pongki Barata melihat penghargaan kepada karya dari masyarakat dewasa ini sangat kurang. Tak seperti zaman dahulu di mana orang rela membeli sebuah kaset album, meski belum tahu isinya seperti apa.
"Masalahnya masyarakat mau menghargai karya musisi atau tidak. Karena ketika menghargai para musisi dan mengidolakan, mereka akan tetap membelinya dengan harga berapapun," tutur Pongki Barata di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (29/10).
Pongki mencontohkan dirinya yang menyukai salah satu band papan atas tanah air, Sheila on 7. Dari album pertama sampai terakhir dari band yang digawangi oleh Duta, Eross, Adam, dan Brian tersebut, Pongki selalu membelinya.
Ia tak takut ketika nantinya album dari idolanya tersebut tak seperti yang diinginkan. Namun, dengan membeli, maka secara langsung dirinya memberikan penghargaan kepada mereka dan mendukung untuk terus berkarya.
"Kalau beli, namun ternyata jelek aku bisa ngapain. Tapi sebenarnya itu doang sih. Bagaimana menghargai karya. Aku sendiri ngefans ama Sheila on 7. Karenanya, aku gak pernah minta gratis meskipun bisa," tukas Pongki Barata.