Fimela.com, Jakarta Momen Halloween identik dengan nuansa yang mencekam. Berbagai film bergenre horor berbondong-bondong menyerbu bioskop di berbagai penjuru dunia. Namun hal tersebut justru tidak terjadi di bioskop Indonesia.
Pada hari Kamis (30/10/2015) lalu, dua film karya anak bangsa telah rilis yaitu Sebuah Lagu untuk Tuhan dan Ayah Menyayangi Tanpa Akhir. Kedua film ini sama-sama mengusung genre drama keluarga.
Baca Juga
Tak sampai di situ, persamaan lain yang dimiliki oleh dua film ini yaitu sama-sama diangkat dari novel best seller. Sebuah Lagu untuk Tuhan merupakan karya novelis Agnes Danovar, sedangkan Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya dari Kirana Kejora.
Sebuah Lagu untuk Tuhan mengisahkan tentang percintaan seorang gadis tuna rungu bernama Angel (Eriska Rein) dengan seorang musisi bernama Gilang (Stefan William). Suatu saat, Angel divonis mengidap kanker. Sementara itu, Gilang mencoba membahagiakan Angel di sisa hidupnya dengan menciptakan sebuah lagu.
Sementara itu, film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir bercerita tentang perjuangan Juna (Fedi Nuril) menjadi single parent untuk anak semata wayangnya bernama Mada (Naufal Azhar). Malang, Mada harus menerima kenyataan kalau dirinya mengidap penyakit yang mematikan. Kepergian sang istri yang begitu cepat membuat Juna tak ingin lagi kehilangan orang yang dicintainya.
Film Sebuah Lagu untuk Tuhan dan Ayah Menyayangi Tanpa Akhir hadir memberikan pesan moral yang begitu mendalam bagi penonton. Kisah perjuangan hidup para tokohnya pun dapat dijadikan inspirasi bagi penikmat film tanah air.