Berbeda pada beberapa film Fedi sebelumnya yang berperan sebagai suami poligami, kali ini dia harus berjuang mempertahankan cinta hingga merawat anaknya yang menderita sakit kanker otak. (Nurwahyunan/Bintang.com)
'Saya seorang apoteker yang menikah muda dengan seorang gadis. Tapi mendapat pertentangan dari orang masing-masing sampai mereka memutuskan kawin lari,' ucap Fedi. (Nurwahyunan/Bintang.com)
'Di saat istri saya yang bernama Keisha hamil, lalu ia meninggal tapi anaknya selamat. Dan ini perjuangan saya untuk membesarkan seorang anak sendirian, yang juga menderita kanker otak,' sambungnya. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Menurutnya, mendapatkan peran sebagai single parents pada film tersebut, membuat dia merasa tertantang. Apalagi, image Fedi Nuril yang kerap bermain sebagai suami poligami berbeda pada film itu. (Nurwahyunan/Bintang.com)
'Ini tontonan yang berbeda untuk penonton. Pada satu titik ini perlu dicoba, mungkin saya akan merasa susah kalau saya tidak menjalani,' ujar Fedi Nuril. (Nurwahyunan/Bintang.com)
'Tapi karena saya belum pernah mencoba dalam dikehidupan nyata, saya ngga tahu itu susah apa ngga,' tuturnya. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Film arahan sutradara Hanny R. Saputra ini rencananya tayang 29 Oktober mendatang di seluruh bioskop Indonesia. (Nurwahyunan/Bintang.com)