Terima Kasih untuk Perubahan Iklim, Kota Ini Tak Bisa Lagi Dihuni

Asnida Riani diperbarui 28 Okt 2015, 17:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejak kemarin, mungkin kamu sudah membaca Potret Ini Buktikan Bagaimana Perubahan Iklim Menghancurkan Bumi dan 'Wajah' Koral yang Tengah Jadi Ancaman Kehilangan Terbesar BumiNamun, perubahan iklim semakin menjadi-jadi.

Menurut studi terbaru, beberapa kota di sepanjang Teluk Persia diperkirakan sudah tak dapat dihuni kalau manusia tak berupaya menghentikan pemanasan global. Memang tak mudah, namun langkah pencegahan ini bisa dilakukan dalam beberapa tahap.

Studi yang dipublikasi di Nature Climate Change mengatakan kalau Doha, Abu Dhabi, dan Bandar Abbas akan memiliki kenaikan suhu secara tajam sehingga membuat manusia tak bisa menempatinya lagi pada 2100. Akhirnya, kota-kota tersebut akan punya suhu sekitar 77 derajat celcius.

Walau tanpa gelombang panas, kota-kota tersebut harus bersiap-siap untuk perubahan cuaca secara ektrem. Di beberapa kota, suhu saat musim panas bisa mencapai 60 derajat celcius. Tentu saja cuaca ini akan banyak memberi dampak buruk. Terlebih bagi industri yang tak mungkin membiarkan pekerjanya berada di laur ruang ketika gelombang panas menghampiri.

Sehingga, bisnis minyak di kota-kota tersebut pun rerancam. Juga, mengganggu ibadah Haji yang dilakukan oleh umat muslim di kota Mekah setiap tahunnya. Sudah banyak pemberitaan akan pemanasan global ini, sebaiknya sudah ada pencanangan gerakan secara konkrit demi mencegah peningkatan suhu ektrem sebelum Bumi akhirnya tak bisa jadi rumah bagi umat manusia.