Fimela.com, Jakarta Tiba-tiba nama Arzetti Bilbina menghiasi pemberitaan di media cetak dan elektronik. Pasalnya Arzetti dikabarkan digerebek ketika bersama seorang perwira TNI. Oleh karena itu Arzetti menggelar konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat.
Pada kesempatan tersebut Arzetti meminta maaf kepada semua pihak, terutama keluarganya. "Semoga ucapan saya enggak ada yang menyakiti dan menyinggung siapapun. Saya betul meminta maaf, Allah sayang dengan saya. Saya benar minta maaf dengan ibu saya, saya belum bisa menghubungi beliau karena saya takut dan beliau terpukul dengan berita ini. Saya minta maaf kepada ibu bapak mertua saya, teman, keluarga di Sidoarjo, Surabaya," tutur Arzetti Bilbina.
Baca Juga
Selain meminta maaf, Arzetti Bilbina juga menjelaskan tentang alasannya bertemu dengan perwira TNI. "Saya bicara soal dapil Sidoarjo dan Surabaya. Pada tanggal 24 Oktober, kami pergi untuk acara pelepasan organisasi 2014-2015. Saya diminta untuk jadi tim organisasi tersebut. Saya bertemu dengan Pak Dandim di suatu tempat yang berada di pinggi jalan, ada terasnya. Saya bahas program. Beliau memakai baju dinas dan beliau ada ajudan. Tidak lama kemudian mas didit (Aditya Setiawan) datang," jelas Arzetti.
Arzetti Bilbina juga bingung ketika ditanya tentang penggerebakan. Pasalnya ia merasa tidak melakukan hal yang salah seperti minum minuman beralkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.
"Kata-kata penggerebekan itu merinding ya, itu kata yang sering saya dengar. Apa yang mau digerebek ya? Mas Didit juga datang kok, saya juga enggak ngapain-ngapain, kecuali kalau saya sedang menggunakan minuman atau serbuk (sabu-sabu), itu baru ya. Kalau kita ngobrol di teras, terus ada penggerebekan rasanya kata itu tak pantas. Karena kami kan sedang membicarakan Corporate Social Responsibility (CSR)," jelas Arzetti Bilbina.
Arzetti Bilba mengklarifikasi tentang kabar yang menyebutkan jika ia digerebek di kamar nomor 18 Hotel Arjuna, Malang. "Bukan kamar, guest house, enggak ada VIP, tapi di teras, beliau juga pakai pakaian dinas, beliau ada ajudan. Jadi penggerebekan itu enggak tepat," tegas Arzetti Bilbina.