Fimela.com, Jakarta Pentas komedi membuat Eko Patrio meraih nyaris segala hal yang bernuansa duniawi. Komedian bernama asli Eko Hendro Purnomo ini beroleh popularitas, materi dan kekayaan, serta pamor sebagai anggota legislatif di tingkat pusat. Ia bisa bertahan sekian lama di pentas komedi dan menggenggam dunia lewat pentas komedi.
***
Pria yang kelahiran Jakarta, 30 Desember 1970, ini mengawali kariernya di dunia komedi sejak duduk di bangku SMA. Bersama sahabatnya Jejen dan Tejo ia membentuk group lawak bernama Seboel (Sekelompok Bocah Eling). Bakat besar Eko sudah terlihat di group ini. Mereka berhasil menjadi juara di ajang lomba lawak yang digelar oleh Radio Kejayaan. Lewat radio ini pula ia berkenalan dengan para pelawak senior seperti personel Warkop (Dono, Kasino dan Indro, persosnel Bagito (Miing, Didin dan Unang), Ulfa Dwiyanti, dan masih banyak lagi.
Namun group lawak Seboel tak bertahan lama. Karena Eko membubarkan group ini untuk fokus ke urusan kuliah. Setelah tamat dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta barulah ia kembali membentuk group lawak baru bersama Akri dan Parto, namanya Patrio. Pamor Patrio kian meroket saat tampil secara rutin di dalam sebuah program komedian bertajuk Ngelaba di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Acara ini bisa bertahan hingga belasan tahun.
Baca juga: Jadi Juri Stand Up Comedy Academy, Eko Patrio Bagikan Pengalaman
Euforia politik di Indonesia pasca reformasi membuat Eko merilirik dunia politik. Ia bergabung pada Partai Amanat Nasional (PAN). Eko punya alasan sendiri mengapa dia mau terjun ke pentas politik saat kariernya di dunia hiburan sedang berada di puncak. Ia ingin memperjuangkan masyarakat khususnya yang berasal dari daerah leluhurnya Ngajuk, Jawa Timur. Perjuangan ayah dari Syawal Adrevi Putra Purnomo, Naila Ayu dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo buah cintanya dari Viona Rosalina, tidak sia-sia. Ia berhasil menjadi anggota legislatif dari daerah Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII pada pimilu legislatif 2009.
Dia sempat nyambi mengambil job di dunia entertainmen saat menjadi anggota dewan. Namun hal itu tak berlangsung lama, Eko kembali fokus sebagai anggota dewan. Pada pileg 2004 ia kembali maju melalui daerah pemilihan yang sama. Dan kali ini ia masih bisa meraih simpati rakyat dari derah pemilihan yang sama untuk menjadi anggota DPR RI periode berikutnya (2014-2019). "Alhamdulillah rakyat masih percaya, perjuangan selama periode 2009-2014 harus saya lanjutkan. Kepercayaan dari rakyat adalah amanah bagi saya," tandas Eko yang sempat membuat ulang film Lupus dengan judul Bangun Dong Lupus.
Setelah sekian lama istirahat dari pentas lawak Eko kembali ke dunia yang membesarkannya. Ia mengajak Parto dan Akri menghidupkan kembali Patrio dengan konsep anyar. Selain itu ia terlibat dalam kompetisi pencarian bakat Stand Up Comedy Academy di Indosiar. Eko bertindak sebagai juri dalam even yang banyak digemari penonton televisi ini.
"Saya kira ajang seperti Stand Up Comedy Acedemy ini amat bagus untuk regenerasi pelawak. Lewat ajang ini diharapkan bisa muncul pelawak-pelawak potensial yang bisa meramaikan dunia komedi di negeri ini. Saya optimis akan muncul pelawak kondang melalui ajang ini," ujar Eko saat ditemui Edy Suherli dan Deki Prayoga dari Bintang.com sebelum syuting rutin acara Stand Up Comedy di kantor Indosiar di bilangan Daan Mogot Jakarta Barat pada Minggu (25/10/2015). Berikut petikan selengkapnya.
What's On Fimela
powered by
Bangun Dong Patrio!
Sekian lama Patrio mati suri, Eko kembali tergerak untuk menghidupkan group lawak kondang ini. Selama tak beraktifitas Eko, Parto dan Akri sibuk dengan kesibukan masing-masing. Eko sibuk sebagai anggota DPR RI dan pelaku bisnis. Sedangkan Akri menekuni dunia dakwah, hanya sesekali ia main sinetron itu pun dalam sinetron bergenre religi; Para Pencari Tuhan di SCTV. Cuma Parto yang masih setia di dunia komedi. Parto bergabung dalam beberapa acara yang bernuansa lawak di televisi (Opera van Java, Yuk Keep Smile) dan menjadi co-host dalam acara talkshow (Ini Talk Show). Kini mampukah Patrio mengulang kejayaan yang pernah mereka raih sebelumnya. Bangun Dong Patrio!
Apa yang melandasi Anda menghidupkan kembali Patrio?
Selama ini para personel Patrio itu sibuk dengan urusannya masing-masing. Saya sebagai anggota DPR RI, Mas Akri lebih banyak berdakwah. Sedangkan Mas Parto sibuk dengan beberapa acara yang diikutinya. Kami ingin mengatakan kepada publik kalau Patrio itu masih ada lho. Kami tidak mati seperti yang dikira orang selama ini. Kami ingin menunjukkan kepada publik kalau Patrio itu masih bisa unjuk gigi. Buktinya ya kami sekarang berkumpul lagi. Kami sekarang berkarya lagi setelah sekian lama diam di tempat. Kami diam bukan berarti tidak ada kegiatan, kami punya kegiatan masing-masing.
Baca juga: Eko Patrio Harap Stand Up Comedy Academy Lahirkan Komika Andal
Mengapa begitu lama?
Ya gimana ya maunya cepat-cepat bangkit lagi, namun kesempatan untuk tampil itu belum ada. Dan pada ultah MNCTV belum lama ini kami tampil dengan sebagai Patrio. Alhamdulillah respon publik bagus. Dari sekian penampil di acara itu penampilan Patrio termasuk yang rattingnya bagus. Ini berdasar data lho. Itu artinya apa, publik masih merindukan kami.
Lama tidak tampil dalam konsep Patrio kangen juga ya?
Oh tentu, ini kan dunia yang membesarkan saya. Tidak mungkin saya jauh-jauh dari dunia yang penuh dengan tawa dan canda ini. Sekarang kami sudah tampil lagi sebagai Patrio. Mudah-mudahan kehadiran kami bisa menghibur publik kembali. Sementara ini kami akan menjadi ikon untuk acara pencarian bakat dalam bidang lawak di MNCTV. Semoga ke depannya bisa ada lagi acara reguler yang bisa mempersatukan kami. Selama belum ada acara di televisi kami tampil off air dulu.
Baca juga: Lama Berpisah, Patrio Tetap Punya Chemistry
Sejauh ini apa kendala mengumpulkan personil Patrio?
Jujur kendalanya soal waktu, soalnya saya memang dari Senin sampai Jumat harus ngantor di DPR RI. Bisa bergabungnya itu di akhir pekan. Persoalannya apakah Mas Akri bisa meninggalkan dakwahya. Terus apakah Mas Parto bisa absen dari sejumlah acara yang diikutinya di beberapa stasiun televisi. Situasinya sudah berbeda dengan saat duhulu kami mengisi acara Ngelaba. Sejauh ini itu problem utamanya. Soal waktu masing-masing personel Patrio yang sudah punya kesibukan. Menjadi juri di acara ini harus berbagi dengan agenda kegiatan lain selain Stand Up Comedy Academy.
Apakah acara seperti Stand Up Comedy Academy yang tayang di Indosiar ini bisa menjadi pengobat rindu?
Saya senang banget dilibatkan sebagai juri dalam acara Stand Up Comedy Academy ini. Saya seperti melihat saya di masa lalu kalau melihat mereka tampil. Tentu kita berharap mereka tidak hanya puas bisa tampil di sini saja. Harus ada follow up, setelah ini apa lagi agar bakat besar yang dimiliki para komika ini bisa tersalurkan dan bisa bermanfaat baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi publik.
Seperti apa Anda melihat potensi para kontestan acara ini?
Ke-24 orang peserta yang lolos seleksi dan ikut dalam bapak utama ini menurut saya semuanya potensial. Tinggal lagi bagaimana mereka bisa tampil maksimal dan mencuri perhatian dewan juri. Semuanya sudah punya basic melawak. Para mentor dan dewan juri tinggal memoles saja. Dan kesempatan tampil di televisi seperti ini yang harus benar-benar dimanfaatkan. Apalagi stasiun yang menyiarkan adalah Indosiar yang penontonnya lebih heterogen dan lebih banyak. Kalau dulu kan kesannya masih elitis banget Stand Up Comedy itu. Sekarang pangsa pasarnya jauh lebih besar dan luas. Sayang banget kalau kesempatan ini tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pokoknya harus bikin yang unik dan menarik agar 'geeerrrr nya berantakan'. Kalau sudah begitu dijamin penonton puas.
Optimis dong mereka bisa menjadi bintang lawak di masa yang akan datang?
Seperti yang saya katakan tadi mereka semua sudah punya basic yang bagus. Tinggal dipoles sedikit saja sudah jadi. Selanjutnya adalah keberuntungan atau hoki.
Berjuang di Pentas Politik
Kata orang ada persamaan antara dunia lawak dan pentas politik. Sama-sama dunia dagelan. Sebagai anggota dewan Eko Patrio berjuang semaksimal mungkin untuk melawan citra miring yang selama ini kadung berkembang soal anggota dewan. Ia yakin kalau setiap anggota dewan berbuat semaksimal mungkin akan ada perubahan. Apa saja yang sudah ia lakukan sebagai anggota dewan?
Apa fokus Anda di DPR RI periode ini?
Ini adalah periode kedua saya menjadi anggota dewan. Saat periode pertama saya ditugaskan Fraksi PAN di Komisi X yang membidangi urusan pendidikan, sejarah dan olah raga. Untuk periode kedua ini saya bertugas di Komisi IV yang membidangi urusan pertanian, pangan, maritim dan kehutanan. Dalam istilah saya dulu mengurusi anak-anak. Sekarang mengurusi bapak-bapaknya. Iya kan, pendidian itu kan identik dengan anak-anak. Sedangkan soal pertanian, kelautan, kehutanan itu berhubungan dengan pekerjaan yang biasanya adalah urusan bapak-bapak. Menjadi anggota DPR itu pengabdian kepada rakyat. Banyak suka dan duka menjadi anggota dewan. Yang jelas kita jadi benar-benar memahami apa persoalan masyarakat dan yag sesungguhnya mereka butuhkan.
Baca juga: Makna 21 Tahun Patrio, Eko: Dada Saya Dibelah Isinya Patrio
Jadi sekarang mitra kerjanya Ibu Susi Pudjiastuti?
Hehehe, ya begitulah. Tapi tidak hanya dia, ada juga dari Kementrian selain Kelautan dan Perikanan yang dipimpin beliau.
Selain Anda apa ada teman artis yang masuk di Komisi IV ini?
Tidak ada, kebanyakan teman artis di Komisi VIII atau X.
Anda harus belajar lagi memahami persoalan baru karena bertugas di komisi yang berbeda?
Jelas harus belajar lagi, karena beda banget dari persoalan yang saya hadapi di Komisi X tempo hari. Pokok persoalanya yang berbeda. Ya seperti yang saya katakan tadi, kalau dulu mengrusi anak-anak, sekarang mengurusi bapak-bapak. Kita support soal peternakan, pertanian, nelayan dan sebagainya.
Sekarang Anda kembali menekuni dunia lawak, seperti apa membangi waktunya?
Ya harus pintar-pintar membagi waktu. Yang penting tugas sebagai wakil rakyat harus tetap terlaksana. Ikut acara seperti Stand Up Comedy Academy ini setelah urusan di DPR RI selesai. Kalau ada rapat penting atau raker saya tidak tampil alias izin dulu. Pokoknya harus tahu mana yang prioritas dan mana yang tidak.
Baca juga: Vakum 10 Tahun, Patrio 'Ngelaba' Siap Kembali Menghibur
Tak terasa waktu pemotretan dan wawancara dengan Bintang.com pun usai. Eko sudah dinanti untuk menjadi juri dalam acara Stand Up Comedy Academy di studio 1 Indosiar. Saat melewati kerumunan penonton Eko masih mencuri perhatian. "Halo Mas Eko," ujar seorang penggemarnya. Penggemar yang lain juga berkomentar. "Mas Eko, Geerrrr-nya berantakan ya," kata penggemarnya. Eko tersenyum mendengar komentar penggemarnya yang mulai akrab dengan jargon yang kerab dia lontarkan saat mengomentari penampilan para komika yang ikut Stand Up Comedy Academy di Indosiar.