Kabut Asap Belum Terselesaikan, Momo Geisha Makin Geram

Anto Karibo diperbarui 24 Okt 2015, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Entah apa yang membuat penanganan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan seakan terseok-seok dan lambat. Sudah berbulan-bulan permasalahan kabut asap menyiksa masyarakat beberapa kota di kedua pulau tersebut. Kejadian ini pun membuat banyak pihak termasuk Momo Geisha merasa geram karena sudah banyak korban yang berjatuhan akibat menghirup udara tak sehat.

Momo Geisha menjadi salah satu selebriti yang mengecam keras dan meminta pemerintah dan pihak terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan
kabut asap sehingga memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

"Come on lah, cepat-cepat, emang enggak kasihan. Jangan terlalu lamban, langsung turun dan matiin apinya. Gimana pun caranya. Bapak-bapak yang
tinggi jabatannya, ayolah matiin asapnya," tutur Momo di Museum Transportasi, TMII, Jakarta Timur, Jumat (23/10/2015) malam.

Baca juga: Gugup, Momo Geisha Salah Omong di SCTV Music Awards

 

Geisha yang merupakan band asal Pekanbaru, Riau mengatakan jika kabut asap sudah menjadi pengalaman mereka. Karenanya, ketika masalah ini
selalu terulang setiap tahunnya, mereka tak bisa menyembunyikan kegeramannya. "Sebel banget. Kemarin kami baru balik dari Palembang. Kalau orang ngerokok aja aku sebel karena aku sinus. Aku uring-uringan karena aku sinus dan pusing. Itu baru 2 hari. Itu aja di dalam hotel. Kalau orang enggak ngerasain ya mungkin enggak tahu. Bagi yang ngerasain itu ya enggak enak," jelas Momo.

Waktu itu Momo sampai tutup hidung ketika manggung karena sudah tak kuat di 2 lagu terakhir. "Manggung di Prabumulih, sekitar 2 jam lebih dari
Palembang. Kami perform abis maghrib itu dan asepnya keisep. Sebelum maghrib asapnya datang. Di mobil ngeluh. Waktu manggung 2 lagu terakhir,
aku nyanyi sambil gini (tutup hidung)," ujar Momo.

 

Vokalis bersuara jernih ini menyebut kota-kota yang terkena kabut asap itu sudah seperti kota yang tak punya harapan lagi. Ia yang selama 2
hari di wilayah Sumatera Selatan pun merasa sangat tersiksa. "Dua hari di sana aja aku sudah uring-uringan mau pulang. Kota itu kayak
hopeless aja ya. Asap-asap dan tetep kerja," tandas Momo.

What's On Fimela