3 Kesalahan Finansial yang Mungkin Masih Dilakukan Para Orangtua

Karla Farhana diperbarui 20 Okt 2015, 17:10 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang mengikuti kebiasaan  orangtuanya. Mulai dari kebisaan makan, tidur, sampai hal-hal yang bersangkutan dengan finansial. Tidak semua orang memiliki orangtua yang berpengatahuan cukup tentang pengaturan uang dan keamanan finansial. Kurangnya pengetahuan ini mendorong mereka untuk jatuh semakin dalam dengan terus menjalankan kebiasaan yang salah menurut perhituangan finansial. 

Kebiasaan ini bisa jadi kamu ikuti secara otomatis. Jika tidak dibenahi sejak dini, kamu pun akan menurunkan kebiasaan dan pola berpikir yang sama kepada anak-anakmu. Bahayanya, tujuh turunan keluargamu tidak akan aman status keuangannya. Tentu saja tidak ada orang yang mau seperti ini. Untuk itu, ada baiknya kamu mengetahui tiga kesalahan utama yang masih juga sering dilakukan para orangtua. 

Mengandalkan keuangan masa tua pada pendapatan anak-anaknya. Banyak orangtua yang membanting tulang demi pendidikan anak-anaknya. Tapi, ketika tiba waktunya untuk beristirahat dan pensiun, mereka tidak memiliki tabungan yang cukup untuk hidup. Akhirnya banyak orangtua yang hidupnya 'menumpang' dengan anak-anak mereka. Bukannya dilarang, tapi seharusnya dengan kerja keras dan bekerja selama sekian tahun kamu memiliki aset yang bisa digunakan untukmu sendiri di masa tua. 

Menggunakan tabungan dan deposito tetap sebagai aset utama. Kamu memang diharuskan menabung sejak kecil. Tapi, tabungan saja tidak cukup untuk membangun kekayaan. Bahkan belum tentu bisa mempertahankan kekayaan sekali pun. Karena suku bunga tabungan bahkan cenderung lebih kecil dibandindangkan dengan inflasi yang terus naik tiap tahun, seperti yang ditulis dalam sg.news.yahoo.com. Karenanya, jangan merasa aman hanya dengan memiliki tabungan di bank. 

Rumah menjadi aset utama. Banyak orang yang sudah merasa aman ketika memiliki rumah. Bagi mereka, jika tidak ada uang dikemudian hari maka mereka bisa menjualnya sewaktu-waktu. Padahal, menjual rumah bukan seperti menjual kacang goreng yang pembelinya segudang. Menjual rumah membutuhkan waktu yang panjang. Kamu bisa menjadikan rumah sebagai investasi jika lokasi dan harga tanah terus meningkat tipa tahun. Tapi, rumah bisa dijadikan salah satu ladang uang jika kamu punya penghasilan lain selain jual rumahmu sendiri. Jual rumah akan menguntungkan jika kamu menjualnya di waktu dan harga yang tepat. Makanya, jangan buru-buru menjual rumahmu. 

Nah, itu dia tiga kesalahan yang masih banyak orangtua lakukan. Jika kamu belum berumah tangga, ada baiknya tiga kesalahan ini dijadikan pembelajaran agar kamu tidak terjerumus di masa yang akan datang. Kamu juga bisa memulai dari dirimu sendiri untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. 

Baca juga: 6 Cara Gunakan Uang yang Sudah Kamu Tabung Selain Buat Masa Tua

 

What's On Fimela