Fimela.com, Jakarta Kamu pasti dengar dari kecil kalau malam 1 Suro itu angker abis. Percaya gak percaya tapi memang sebagian besar masyarakat Jawa meyakini bulan Suro merupakan bulan penuh kesialan. Untuk itu mereka akan mencuci bersih diri mereka yang diwakili oleh senjata pusaka seperti keris, tombak dan lainnya. Benda tajam ini dimandikan dengan ritual tertentu. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan Penjamasan.
Ritualnya pun juga gak sembarangan. Kudu puasa, bakar kemenyan, bikin tumpeng, dan lainnya. Merepotkan? Tidak juga. Ini salah satu keyakinan namun sekaligus tradisi yang memperkaya kebudayaan kita. Penjamasan keris juga dilakukan oleh Keraton Yogyakarta dan Surakarta hingga kini. Dan, dikarenakan bulan Suro adalah bulan sial, banyak warga tidak melaksanakan sebuah acara-acara seperti perkawinan, ulang tahun, dan sebagainya karena akan mendatangkan hal negatif. Beneran gak sih?
Usut punya usut, ternyata larangan warga mengadakan pesta di malam 1 Suro karena Keraton juga mengadakan ritual atau tontonan. Kalau ada hajatan, tentu ritual ini akan sepi penonton dan Keraton kalah pamor. Tapi tetap saja banyak penduduk meyakini kalau malam 1 Suro berbahaya. Mending di rumah dan merenung.
Malam 1 Suro jadi ngingetin kita seperti Halloween bangsa barat, ya. Apapun tradisi ini gak ada salahnya dijaga meski kamu gak mempercayai 100 persen. Apa lagi ritual malam 1 Suro sudah jadi tontonan saban tahun bagi wisatawan lokal serta mancanegara yang tengah berada di Yogyakarta dan Solo. Semoga kita bisa jaga kebudayaan ini ya, guys.